MATARAM, SP – Pekerja Migran Indonesia (PMI) atau yang dikenal sebelumnya dengan sebutan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Nusa Tenggara Barat yang bekerja di berbagai belahan dunia berhasil menyumbangkan devisa bagi negara sebesar Rp144 miliar lebih selama semester I-2021.
“Sepanjang Januari sampai Juni 2021 total remitansi yang masuk di Provinsi NTB sebesar Rp144 miliar lebih,” kata Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) NTB I Gede Putu Aryadi dalam keterangan tertulis, Selasa(20/7).
Ia menyatakan, jika dirata-ratakan, maka penerimaan remitansi yang dikirim oleh para pahlawan devisa tersebut, sebesar Rp24 miliar lebih setiap bulannya.
“Jadi remitansi buruh migran kita ini cukup tinggi,” ujarnya.
Berdasarkan data dari Bank Indonesia Kantor Perwakilan NTB bahwa remitansi terbanyak dikirim PMI asal Lombok Barat dan Kota Mataram sebesar Rp72,976 miliar. Disusul Kabupaten Sumbawa mengirim Rp46,395 miliar, kemudian di urutan ketiga yang paling banyak remitansi adalah PMI asal Bima Rp20,047 miliar.
Sedangkan Lombok Timur dan Lombok Tengah yang menjadi kantong PMI, masing-masing menerima Rp1,12 miliar Rp3,44 miliar. Dompu menjadi daerah penerima remitansi terendah yaitu Rp687 juta.
Berdasarkan negara penempatan, kata Aryadi, Arab Saudi masih menjadi negara penempatan dengan remitansi tertinggi, yaitu Rp61,315 miliar. Negara penempatan kedua adalah Uni Emirat Arab sebesar Rp23,374 miliar.
Berikutnya adalah Jepang dengan remitansi sebesar Rp1,55 miliar, Malaysia sebesar Rp1,54 miliar dan Hong Kong dengan remitansi Rp1,21 miliar. (ant)