oleh

Siapapun Cawagubnya Zul Selalu Menang 

 

” Menanti Sikap Tuan Guru Bajang ” 

 

MATARAM – Lembaga survei Poltraking menyebut, siapapun Cawagubnya DR Zul selalu menang di Pilkada NTB. Hasil survey internal terbaru lembaga ini merinci efek dari kehadiran cawagub terhadap kemenangan cagub tidak terlalu signifikan. Hal tersebut selaras dengan tingginya elektabilitas DR Zul.

Misalnya, dalam simulasi pertama, pasangan Zul-Rohmi meraih 52,8 persen. Di bawahnya ada pasangan Suhaeli-Sukiman dengan 27,3, Mohan-Musyafirin  0,9 persen dan Iqbal-Dinda 10,9 persen.

” Disini Hj. Rohmi menaikkan suara sekitar 2 persen. Miskipun secara berpasangan masih unggul tetapi belum meraih suara atau keterpilihan mayoritas,” tulis Poltracking.

Lalu, simulasi kedua, Rohmi  dipasangkan dengan Musyafirin, Fathul dengan Syafruddin, Igbal dengan Dinda sedangkan DR. Zul dengan Suhaeli. Lagi-lagi, pasangan Zul- Suhaeli tetap menjadi cagub cawagub  yang paling unggul. Persentase Zul-Suhaeli sebesar 50,5 persen, Rohmi-Musyafirin 10,4 persen, Fathul-Syafruddin 5 persen serta Iqbal-Dinda 11,6 persen.

” Persentase suara dan keterpilihan Iqbal-Dinda lebih tinggi 2 persen daripada suara keterpilihan  Rohmi-Musyafirin.”

Terakhir, simulasi ketiga, Rohmi  dipasangkan dengan Lalu Gita, Fathul dengan Syafruddin, Igbal dengan Dinda sedangkan DR. Zul tetap dengan Suhaeli.

Di simulasi ketiga ini, tanpa Rohmi pun suara dan keterpilihan DR Zul masih tetap tinggi jika bergandengan dengan Suhaeli. Suara dan keterpilihan Zul-Suaeli mencapai 50,7 persen, Romi-Lalu Gita 9,9 persen, Fathul-Syafruddin 6,9 persen serta Iqbal-Dinda 9,8 persen.

” Persentase suara dan keterpilihan Rohmi-Gita berbeda tipis dengan perolehan suara dan keterpilihan  Iqbal-Dinda. Suara dan keterpilihan Rohmi akan menjadi lebih tinggi saat berdampingan dengan Zul,” demikian survey Poltracking.

Dalam simulasi ini, Perpindahan dukungan pemilih dari satu bakal calon  ke calon lainnya bisa terjadi apabila bakal calon memilih pendamping yang tidak memiliki tingkat elektabilitas tinggi atau popularitas rendah. Jika salah, maka secara alami, pendukungnya akan mengalihkan dukungan ke calon yang lain.

Merujuk hasil simulasi itu, suara dan keterpilihan Rohmi saat berdampingan dengan Zul juga menjadi lebih tinggi dan kuat karena efek keduanya saling melengkapi di periode kepemimpinan sebelumnya.

Belum lagi soal pengaruh NWDI yang dimotori TGB Zainul Majdi menjadi daya ledak yang cukup kuat.

Lalu, dalam sikap Rohmi yang kemudian memutar haluan ditengah jalan akankah membuat TGB mengambil tindakan tegas ?. Menyusul dalam deklarasi sebelumnya, Ketua Harian Nasional Perindo ini bahkan mengumumkan Paket Zul – Rohmi Jilid 2 berlanjut. Allahualam Bissawaf. (**)