oleh

GERAM KSB Soroti Pengerjaan Aspal Asal-asalan di Kota Taliwang

SUMBAWA BARAT – Gerakan Muda Sumbawa Barat (GERAM KSB) soroti pengerjaan dan pemadatan aspal di jalan kota Taliwang yang diduga tidak sesuai dengan teori yang ada, sehingga kualitas jalan yang dihasilkan pun tidak maskimal.

“Banyak sekali kasus proyek jalan di Sumbawa Barat yang mengalami kerusakan sebelum umur rencana, sehingga bisa dipastikan dalam pengerjaannya kurang maksimal,” kata Aktivis GERAM KSB, Yudi Prayudi kepada wartawan, Senin 20 November 2023.

Aktivis muda yang kerap disapa Yudi itu menyampaikan, sebagai contoh pemadatan aspal mestinya dilakukan dengan benar sesuai spesifikasi yang disyaratkan oleh Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) karena akan berpengaruh terhadap campuran aspal.

“Beberapa resiko negative yang dihasilkan apabila pemadatan kurang sempurna antara lain, aspal rusak sebelum waktunya, agregat campuran aspal akan mudah terpisah akibat kurang pemadatan, kelenturan aspal berkurang dan permukaan aspal tidak rata,” ungkapnya.

Yudi menjelaskan, apabila melihat cara kerja pengerjaan jalan yang menjadi mayoritas pengerjaannya di KSB, ibarat main sulap, dan diduga tidak melakukan tahapan pemadatan sebanyak tiga kali sesuai mekanisme dalam pengerjaan jalan.

“Dimana tahap pertama penggilasan awal dengan kecepatan maksimal 4 km/jam dan pemadatan kedua harus dilaksanakan dengan alat pemadat roda karet atau PTR sedekat mungkin dibelakang penggilasan awal dengan kecepatan maksimal 10 km/jam, dan pemadatan akhir atau penyelesaian harus dilaksanakan dengan alat berat pemadat roda baja tanpa penggetar (Vibrasi),” ungkapnya.

Tidak sampai disitu, Yudi secara lugas mengatakan, bahwa faktanya dilapangan tidak menunjukan tahapan demikian, dimana asal cepat dan asal jadi saja. Persoalan ini belum termasuk dugaan ketebalan yang tidak sesuai RAB, termasuk komposisi campuran aspal serta suhu penghamparan aspal dimana pengawasan temperature atau suhu aspal di duga tidak terjaga karena yang memproduksi hanyalah satu AMP (Asphalt Mixing Plant) dan mayoritas dikerjakan malam hari.

“Terhadap dugaan permainan monopoli pekerjaan jalan di KSB sedang kami dalami dan siapkan bukti-bukti termasuk terkait penggunaan materialnya yang diduga terjadi penyimpangan,” ujar Yudi Prayudi.