oleh

Kesan Personal Eks Bupati KSB ke Anies Baswedan

Saya bukan siapa-siapa, kok beliau sapa saya. Beliau ingat saya. Jadi kuat sekali memorinya.

SUMBAWA BARAT – Mantan Bupati Sumbawa Barat (KSB), Nusa Tenggara Barat, Lalu Zulkifli Muhadli, memiliki kesan personal secara langsung dengan Anies Baswedan. Dia menilai calon presiden dari Koalisi Perubahan tersebut memiliki ingatan yang kuat dan setia pada persahabatan.

Dalam podcast di kanal YouTube @The Spokesperson ID, Rabu, 15 November 2023, Bupati Sumbawa Barat dua periode, 2005-2015, ini menjelaskan dia pertama kali bertemu Anies pada awal tahun 2000. Saat itu mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut datang ke Pondok Pesantren Al-Ikhlas Taliwang, Sumbawa Barat, yang ia pimpin.

“Beliau (Anies) masih mahasiswa doktoral di Amerika waktu itu. Beliau melakukan penelitian di sini,” jelasnya.

Lebih dari 10 tahun kemudian, baru mereka bertemu lagi. Tepatnya pada tahun 2011 di Jakarta dalam sebuah forum.

“Kebetulan saya Ketua Forum Transformasi Indonesia yang anggotanya itu pejabat-pejabat eksekutif yang pernah kuliah di luar negeri. Saya pernah (belajar) di Harvard. Kemudian ketemu Pak Anies. Begitu (Anies) masuk ke ruangan yang sama, beliau yang sapa saya duluan,” jelasnya.

Politikus cum ulama yang pernah mengikuti Executive Education di Harvard Kennedy School of Government, Amerika Serikat ini, tidak menyangka Anies masih mengingatnya bahkan yang lebih dulu menegur sapa.

“Saya bukan siapa-siapa kok beliau sapa saya, beliau ingat saya. Jadi kuat sekali memorinya. Dan saya kira beliau orang yang sangat setia. Setia pada persahabatan, pada kawan. Itu kesan (saya). Sehingga semua orang saya kira akan merasa dekat dengan Pak Anies,” lanjutnya.

Pada Pilpres 2024 ini, Zulkifli Muhadli pun memastikan akan mendukung capres yang menyelesaikan kuliah S3 bidang Ilmu Politik di Northern Illinois University, Amerika Serikat tersebut. Karena seperti masyarakat NTB pada umumnya, dia juga menginginkan adanya perubahan.

“Dari sosok calon presiden yang ada, kita hanya melihat ada dua kubu. Kubu yang ingin mempertahankan apa yang sudah ada, dan kubu yang ingin mengubah. Saya kira rakyat Indonesia cenderung ingin perubahan. Kalau kita ingin perubahan dari apa yang ada hari ini, ya pilih Pak Anies. Enggak ada pilihan lain,” tandasnya.