oleh

Akan Dipanggil Komisi IV DPRD NTB, Ridwan Syah: Jangan Terlalu Baper Jadi Dewan

SUMBAWA – Kejuaraan MXGP di Samota Sumbawa telah usai digelar. Meski begitu, beberapa hal masih menjadi persoalan.

Komisi IV DPRD Provinsi NTB bakal melayangkan surat panggilan kepada Kepala Dinas PUPR NTB Ridwansyah atas keterlibatannya selaku komandan lapangan di event MXGP.

Anggota Komisi IV DPRD NTB Ahmad Rahman Abidin mengatakan, pihaknya selaku mitra kerja dari PUPR akan mengklarifikasi beberapa hal kepada Ridwan Syah.

“Dalam waktu dekat ini akan kami panggil untuk menanyakan keterlibatannya di MXGP sampai berbulan-bulan fokus di Samota dan meninggalkan tugasnya sebagai abdi negara untuk melayani masyarakat,” katanya Ahmad Rahman Abidin, Senin (27/6).

Dia menilai, tidak sepantasnya abdi negara terlibat penuh menyukseskan MXGP. Terlebih, event tersebut dikelola perusahaan swasta.

“Kalau eventnya tentu kita dukung. Hanya saja, yang menjadi pertanyaan kami adalah keterlibatan para pejabat lingkup Pemprov NTB,” ujarnya.

Terkait dengan mobilisasi ASN, keterlibatan BUMD dalam hal ini Bank NTB dan anggaran yang dipakai juga tidak luput dari sorotan pihaknya.

“Kalau masalah anggaran itu memang mitra kerjanya Komisi 1. Namun, kami akan bekerjasama dengan Komisi I untuk membedah persoalan ini agar terang benderang. Khsusunya, masalah anggaran,” jelasnya.

Sementara Kapala Dinas PUPR NTB, Ridwan Syah, menanggapi santai rencana pemanggilan dirinya tersebut

“Silahkan saja, Saya kan anak buahnya Gubernur yang diperintahkan untuk menjadi komandan lapangan,” kata Ridwan Syah, Senin (27/6).

Ditegaskan bahwa tidak ada anggaran pemerintah yang digunakan selama perhelatan MXGP.

“Jangan terlalu baper (bawa perasaan) lah jadi DPRD. Semua pekerjaan tidak ada yang saya tinggalkan dan tidak memakai APBD,” terangnya.

Lagi pula, kata dia, terlibat di MXGP juga bagian daripada meningkatkan ekonomi masyarakat.

“Tugas pemerintah itu untuk memfasilitasi masyarakat. Jadi, apa masalahnya saya terlibat di sana,” ujarnya.

Pihaknya juga memastikan tidak meninggalkan pekerjaan sebagai abdi negara seperti yang dituduhkan.

“Semua pekerjaan tidak ada yang saya tinggalkan. Saya aktif ngantor kok,” jelasnya.

Ridwan mengungkapkan, Sumbawa juga merupakan wilayah NTB yang masyarakatnya harus dibantu.

“Keterlibatan saya untuk membantu masyarakat Sumbawa. Harusnya bersyukur ada saya yang membantu mereka,” ucapnya.