Ulang Tahun Emas, Begini Komentar Nurdin Ranggabarani Soal Sosok TGB

Laman media sosial di NTB ramai dengan ucapan hari jadi Ketua Umum PB Nahdlatul Wathan Diniyyah Islamiyah (NWDI) TGB HM Zainul Madji, beragam ucapan selamat disampaikan.

Diantara yang cukup menyita perhatian adalah ucapan dari Politisi PPP Nurdin Ranggabarani. Melalui laman media sosialnya, pria asli Sumbawa ini menyampaikan beberapa kesannya kepada TGB.

“Konsistensi, keberanian dan keteladanan. Ketiga kata itulah yang saya pahami mewakili sosok figur seorang Dr. TGKH. Muhammad Zainul Majdi. Baik sebagai umara, maupun sebagai ulama,” tulisnya melalui akun Facebook pribadinya.

Nurdin bercerita, saat TGB menjabat sebagai Gubernur NTB (2008-2018), dan dia sebagai Anggota DPRD, tidak jarang keduanya berbeda sudut pandang dalam mensikapi berbagai permasalahan.

“Namun beliau (TGB) tetap menganggap wacana-wacana yang berbeda, sebagai sisi yang memperkaya khazanah pengambilan keputusan dan penetapan kebijakan,” urainya.

Ketegasan dan keteguhan sikap TGB, sambung Nurdin, termanifestasi dalam satunya kata dengan perbuatan.

“Iya, iya. Tidak ya tidak. Bukan layanan bibir, lips service, apalagi sekedar drama dan pencitraan. Kata-katanya terukur dan menjadi garansi. No PHP, dan dapat dipercaya,” tegasnya.

Lebh lanjut, TGB dia pandang lebih banyak bekerja dalam senyap, tidak terlalu menampakkan kesibukan dan kehebohan wara-wiri. Bergerombol dengan kepala organisasi perangkat daerah (OPD) kesana kemari.

TGB pun tidak terlalu peduli pada eforia konten media sosial. Apalagi drama-drama tik-tokan. Namun hasil karyanya, akan menjadi legacy abadi.

“Seperti Bandara ZAM, KEK Mandalika, ITDC, SAMOTA, Islamic Center, Bypass BIZAM, Pembangun dan pengembangan Pelabuhan Lembar, Pelabuhan Badas, Pelabuhan Soekarno-Hatta Bima,” bebernya.

Termasuk pula, Pelabuhan Telong Elong, Pelabuhan Bangsal, Pelabuhan Teluk Nara, Pelabuhan Tiga Gili, Pelabuhan Haji Lotim, Pelabuhan Lalar KSB, Pemeliharaan Jalan Raya Negara Trans Pulau Lombok dan Trans Pulau Sumbawa.

Jalan Raya Provinsi se-NTB, RS Rujukan Pulau Sumbawa Manambai Abdulkadir, RSUP NTB, Balai Latihan Kerja NTB, Rumah Kemasan, Perpanjangan landasan pacu bandara Sumbawa dan Bima.

Dari kacamata Nurdin, TGB pemimpin yang tidak pernah menyederhanakan masalah, apalagi meremehkan lawan bicara.

“Kita rindu pada pemimpin dengan moral etik tinggi. Yang dapat menjadi panutan, dan rujukan dalam mengurai berbagai benang kusut persoalan. Menjadi imam, tidak saja bagi istrinya, tapi juga bagi rakyat yang dipimpinnya,” ujarnya.

“Pemimpin yang sudah selesai dengan urusan pribadi dan keluarganya, sehingga tidak lagi direpotkan oleh syahwatnya sendiri, apalagi dibebani dan terbebani oleh urusan pribadi istri, anak, dan bisnis keluarga,” sambungnya.

Di ujung tulisan, Nurdin memberikan harapan khusus di usia emas untuk terus memberi kontribusi bagi negeri.

“Selamat mensyukuri hari kelahiran emas TGB (31 Mei 1972). Semoga senantiasa dikaruniai nikmat sehat dan umur yang panjang penuh keberkahan. Barakallahu fii umrik. Teruslah berkhidmat, menjadi suluh dan penyejuk, ditengah gelap dan gersangnya kepemimpinan yang kehilangan ketauladanan. Aamiin YRA,” tutupnya.(*)