SUMBAWA BARAT – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono mengunjungi Bendungan Bintang Bano pada Rabu 12 Januari 2022. Kunjungan itu dalam rangka memastikan kesiapan bendungan yang terletak di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) tersebut sebelum diresmikan Presiden Joko Widodo pada Jum’at 14 Januari 2022.
Sejak beberapa hari terakhir, rencana kedatangan orang nomor satu di Republik Indonesi untuk meresmikan Bendungan Bintang Bano bernilai Rp 1,3 Triliun yang terletak di Desa Bangkat Monteh, Kecamatan Brang Rea itu intens dilaksanakan Pemerintah Daerah bersama protokoler istana.
Pada Rabu 12 Desember 2021, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono datang ke Bendungan Bintang Bano untuk meninjau langsung kesiapan peresmian oleh Presiden.
Menteri Basuki mendarat di Bintang Bano dengan menumpang helicopter sekitar pukul 10.00 Wita. Ia disambut Bupati Sumbawa Barat, HW Musyafirin dan pejabat lainnya yang telah menunggu di lokasi.
Kabag Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setda KSB, Suryaman, yang mendampingi Bupati, mengatakan, Menteri PUPR menyatakan Bendungan Bintang Bano sudah siap untuk diresmikan Presiden.
“Beliau (Menteri PUPR) bersama Pak Bupati dan Wabup, meninjau sejumlah fasilitas bendungan, termasuk persiapan di lokasi acara peresmian,” jelas Suryaman, usai kunjungan.
Rencananya, Presiden Jokowi akan menumpang Hely Suler Puma dari Bandara Internasional Lombok langsung mendarat di lokasi Bendungan Bintang Bano. Bupati KSB, kata Suryaman, menjelaskan kepada Menteri PUPR berbagai persiapan terkait peresmian.
“Termasuk alternatif untuk helicopter yang membawa Presiden untuk mendarat di halaman Masjid Agung Darussalam, KTC, jika cuaca di lokasi bendungan tidak memungkinkan,” imbuhnya.
Usai acara peresmian Presiden rencananya akan melaksanakan ibadah sholat Jum’at di masjid yang ada di lokasi bendungan.
Bendungan Bintang Bano dengan luas daerah genangan 200 hektare lebih di kelilingi oleh hutan yang masih perawan dengan panorama yang menakjubkan. Bendungan yang akan mengairi lahan pertanian seluas 6.000 hektar itu terletak di ketinggian sekitar 270 meter diatas permukaan laut.(red)