oleh

Di Brang Rea, Fud Syaifuddin Disambut Luar Biasa Oleh Eks Pendukung NurMas di Pilkada 2015

SUMBAWA BARAT – Calon wakil bupati Sumbawa Barat membuktikan dukungan kuat masyarakat di Desa Sapugara Bree, Desa Tepas, dan Desa Tepas Sepakat, Kecamatan Brang Rea dalam kampanye terbatas, Senin 23 November 2020.

Di tiga titik kampanye yang dilaksanakan oleh calon Wakil Bupati yang berpasangan dengan Dr Ir H W Musyafirin itu, disambut luar biasa hangat oleh masyarakat setempat. Uniknya, sebagian besar masyarakat yang hadir, termasuk para relawan dan tim sukses Firin – Fud di dua desa tersebut adalah eks pendukung pasangan calon lain di Pilkada KSB 2015. Selain itu, Desa Sapugara Bree, Desa Tepas dan Desa Tepas Sepakat di Pilkada 2020 ini juga disebut-sebut sebagai basis pendukung kolom kosong (koko) yang menjadi kompetitor Firin – Fud sebagai pasangan calon tunggal di Pilkada 9 Desember nanti.

Yudi, seorang warga Desa Tepas yang pada Pilkada 2015 lalu merupakan pentolan pendukung pasangan penantang Firin – Fud, mengungkapkan alasannya mendukung pasangan F3 Jilid II.

“Saya hadir untuk mendengarkan pemaparan tentang program dan visi misi yang akan dilaksanakan. Kalau programnya cocok tentu kita ikut. Semua kita, tidak mungkin kita akan memilih kalau kita belum tahu programnya. Sama dengan kotak kosong, karena programnya tidak ada kan tidak mungkin kita pilih,” ucap Yudi, ketika diberi kesempatan bicara oleh Fud Syaifuddin.

H Ilok, warga Dusun Tepas, terang-terangan mengaku sebagai eks pendukung pasangan nomor urut 2 (Drs HM Nur Yasin – Masra Jayadi (NurMas) di Pilkada KSB tahun 2015. Dihadapan ratusan warga yang menjadi peserta kampanye di Gedung serbaguna dusun setempat, Haji Ilok menyatakan ia memutuskan memilih Firin – Fud karena selama 4 tahun terakhir telah membuktikan sendiri kinerja dari duet pemimpin mantan birokrat dan politisi itu.

“Sejak Pilkada 2015, sampai empat tahun terakhir saya menjadi Inspektorat (mengawasi), meski saya tidak punya kantor. Saya ingin melihat benar tidak janji kampanye yang dulu dikatakan Firin – Fud akan dilaksanakan. Ternyata semua dilaksanakan,” tegasnya.

Janji dimaksud Haji Ilok adalah pembangunan jalan akses yang disebutnya sebagai ‘jaket hitam’ (hotmix) menuju sejumlah wilayah, termasuk dusun – dusun terpencil di wilayah Kecamatan Brang Rea.

“Bukti, dari Desa Bangkat Monteh ke Rarak, dari Bangkat Monteh ke Lamuntet, dari Bangkat Monteh, Suka Maju, Moteng A, Moteng B, terus ke jalan raya Tepas. Begitu juga dari Jalan Raya Tepas menuju Masjid At Taqwa Tepas, belok kanan menuju barat ada jembatan besar Meraji Lang Semunga. Dari Masjid At Taqwa terus ke tanjakan belok kiri ke Kejawat, sudah hotmix semua. Itu yang membuat saya hijrah. Padahal di (Desa) Tepas dulu Firin – Fud dikalahkan,” bebernya.

“Saya salut, semua janji beliau berdua ditunaikan dalam 4 tahun memimpin,” imbuhnya.

Dihadapan calon wakil bupati Fud Syaifuddin yang hadir bersama istri Ny Neny Apriati, para pengurus parpol pengusung dan ratusan simpatisan yang hadir, Haji Ilok bahkan membacakan puisi yang khusus dibuat untuk pasangan Firin – Fud.

“Sekuntum bunga nan indah, harum semerbak menyinari kabupaten Sumbawa Barat. Hasrat hati ingin memupuk serta memelihara, agar dia tumbuh berkembang. Kuingin bentuk suatu mahligai. Mahligai indah permai berhiaskan hidup bahagia, aman dan damai,” bunyi sepenggal syair puisi berjudul Sekuntum Bunga yang dibacakan itu.

Calon Wakil Bupati, Fud Syaifuddin bersama Manurung, simpatisan Partai Bulan Bintang (PBB) yang juga mantan pendukung NurMas di Pilkada 2015.

Dilokasi yang sama juga hadir Manurung, dari Desa Tepas Sepakat yang juga seorang simpatisan Partai Bulan Bintang (PBB). Meski para pentolan pengurus PBB di KSB bergerak mendukung kolom kosong karena tidak ada pasangan calon yang diusung partai mereka di Pilkada, tetapi Manurung yang pada pilkada 2015 juga mendukung pasangan NurMas, memilih mendukung pasangan Firin – Fud.

“Saya mendukung F3 jilid II karena saya punya partai itu nda punya kendaraan. Kalau kita sudah siap masuk gelanggang, kita naik bis yang kosong nda ada yang bisa nyetir, mau nyampe kemana tujuan kita. Jadi kita harus berfikir jernih. Kalau kita pilih yang kosong, apa yang kosong itu ?,” ucap jawara ‘Berampok’ – olahraga tradisional masyarakat KSB itu.

“Biarpun bis itu bagus tapi kalau tidak ada yang bisa nyetir, bagaimana bisa jalan, orang sudah nyampe kita masih ditempat. Kita harus berfikir waras bapak – bapak, sebelum kita jatuh ke jurang,” bebernya.

Calon wakil bupati Fud Syaifuddin sendiri, mengakui di wilayah kecamatan Brang Rea khususnya di Sapugara Bree dan Tepas Sepakat ada pendukung kolom kosong. Namun ia menyatakan perbedaan itu adalah sunnatullah dan mesti bisa dikelola dengan baik untuk kemajuan bersama. Ia mengingatkan agar jangan sampai perbedaan itu memutus tali silaturahmi dan menimbulkan perpecahan antar sesama masyarakat.