Nomor Whatsapp Wabup KSB Dibajak

SUMBAWA BARAT – Nomor Whatsapp (WA) pribadi milik Wakil Bupati Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) Fud Syaifuddin, ST diretas oknum yang tidak bertanggung jawab, Jum’at sore kemarin(14/8).

Ini kemudian membuat berang Bupati Kabupaten Sumbawa Barat, Dr. Ir. H.W Musyafirin, MM dengan menyebut oknum pembajak sebagai penipu, dalam sebuah percakapan disalah satu group Whatsapp yang kemudian disecrenshoot dan beredar.

Ungkapan penipu yang dilontarkan Bupati KSB cukup beralasan, mengingat sejak nomor WA Wabup itu diretas, kemudian beredar secrenshot WA oknum peretas tadi meminta transfer dana atas nama Wabup KSB ke sejumlah tokoh di KSB seperti beredar di media social.

Berikut Secrenshot WA Wabup KSB yang diretas untuk penipuan dengan modus pinjam duit dan beredar di Medsos.

Atas masalah ini, Wabup KSB kemudian dikabarkan langsung melaporkan kasus tersebut ke Polres Sumbawa Barat.

Kapolres KSB, AKBP Herman Suriyono yang dikonfirmasi sejumlah media membenarkan, jika wabup KSB sudah menyampaikan terkait akun WAnya diretas orang tidak dikenal dan digunakan untuk melakukan aksi penipuan.

“Saat ini kita sedang koordinasikan dengan Siber Polda NTB untuk mengusut,”ujar Kapolres.

Seperti media sosial lain pada umumnya, WhatsApp juga berpotensi diretas dan dikuasai orang lain. Bukan tidak mungkin, akun WhatsApp yang diretas disalahgunakan untuk hal-hal berbahaya, seperti penyamaran dan penipuan.

Namun, ada cara yang bisa dilakukan untuk mencegah akun WhatsApp diretas oleh tangan-tangan jahil.

Pengguna hanya perlu lebih waspada dan kritis jika ada kejanggalan di akun WhatsApp-nya. Praktisi keamanan siber, Alfons Tanujaya dari Vaksin.com, memberi tips bagaimana cara mengamankan akun WhatsApp agar tidak mudah dibobol hacker.

Pengguna bisa mengaktifkan fitur Two Step Verification atau verifikasi dua langkah. Fitur ini bisa diaktifkan di menu setting dengan mengetuk tiga tombol vertikal di pojok kanan atas. Kemudian pilih “akun” dan pilih “two-step verification”.

Jika belum diaktifkan, ketuk opsi “enable” (aktifkan) lalu masukan enam digit PIN dan ulangi untuk konfirmasi. Langkah berikutnya, Anda akan diminta untuk mengisi e-mail. Sebenarnya, langkah ini opsional. Jika tidak berkenan, pengguna bisa memilih untuk “lewati”.

Namun sangat dianjurkan untuk tetap mengisi alamat e-mail. Tapi ingat, alamat e-mail yang digunakan sebaiknya telah diproteksi dengan baik. “Misalkan sudah terproteksi dengan TFA (otentikasi dua langkah), karena akan digunakan sebagai sarana untuk mereset PIN jika anda lupa,” jelas Alfons. Setelah alamat e-mail diisi dan dikonfirmasi, verifikasi dua langkah akan aktif. Jika Anda kembali ke beranda perpesanan, Anda akan diminta untuk memasukan PIN yang telah didaftarkan tadi.