SUMBAWA BARAT – Kendaraan pengangkut sampah tidak bisa memasuki Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Desa Batu Putih, Kabupaten Sumbawa Barat (KSB). Itu setelah TPA ditutup sementara karena alat berat yang digunakan untuk mendorong sampah mengalami kerusakan.
’’Ini sudah tiga hari, kami minta pemerintah segera bersikap atas masalah ini,’’ desak Wakil Ketua DPRD KSB Merliza Jawas, Senin 9 Januari 2022.
Kondisi ini menyebabkan adanya penumpukan sampah di pintu masuk TPA.
Merliza mengatakan, masalah penutupan TPA akibat rusaknya alat berat sebenarnya bukan kali ini saja terjadi. Beberapa waktu lalu, kerusakan serupa pernah terjadi. Seharusnya, pemerintah bisa mengambil langkah antisipasi.
’’Ini sebenarnya persoalan klasik. Itu-itu saja yang rusak, sehingga menyebabkan sampah tidak bisa dibuang ke TPA Batu Putih,’’ sesalnya.
Dia meminta pemerintah segera memikirkan solusi jangka panjang untuk menyelesaikan masalah ini. Apalagi, alat berat yang digunakan selama ini kondisinya sudah reot dan membutuhkan peremajaan.
’’Kalau itu masalah alat berat, harusnya pemerintah menjadikan ini skala prioritas. Kalau APBD tidak mampu dipakai beli yang baru, pemerintah bisa melakukan lobi-lobi ke pusat,’’ sarannya.
Dia juga mengusulkan agar pemerintah segera membuat aturan atau regulasi tentang retribusi sampah. Ini untuk menyiasati kemungkinan minimnya anggaran daerah untuk pembelian alat berat maupun operasional.
’’Buat aturannya, sehingga retribusi sampah ini bisa digunakan sebagai pendukung. Apakah nanti digunakan untuk operasional operator, sehingga anggaran yang ada di APBD bisa digunakan untuk membeli atau mengganti alat yang rusak ini,’’ katanya.
Merliza tidak menampik, hampir setiap tahun anggaran yang diusulkan pemerintah tidak pernah menyantolkan peremajaan alat berat. Sebaliknya, yang ada hanya anggaran perawatan rutin dan operasional.
’’Kalau sudah tua, baiknya beli yang baru. Usulkan anggarannya, nanti kita bahas di DPRD,’’ tegas politisi Gerindra ini.
Dia meminta persoalan TPA Batu Putih harus menjadi skala prioritas pemerintah.
’’Kita sudah tuntas lima pilar STBM, tapi masalah TPA saja kita masih terkendala, itu-itu saja,’’ sesalnya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) KSB Slamet mengatakan, rusaknya alat berat yang digunakan untuk mendorong sampah ke lokasi inti TPA menjadi persoalan utama.
’’Kendaraan roda tiga yang mengangkut sampah tidak bisa masuk. Alat berat kita rusak. Tapi sejak beberapa hari lalu kita sudah minta bantuan alat berat ke Dinas PU,’’ katanya.
Karena masih ditangani menggunakan alat bantuan dari PU, untuk sementara sampah dari masyarakat yang angkut menggunakan kendaraaan roda tiga dibuang ke TPA Senayan.
’’Ada truk sampah kita yang mengangkut ke sana supaya tidak terjadi penumpukan sampah di tengah masyarakat,’’ bebernya.
Slamet menambahkan, sejak beberapa hari terakhir alat berat pinjaman dari Dinas PU masih bekerja di lokasi.
’’Mudah-mudahan bisa segera ditangani. Sambil menunggu perbaikan alat berat yang kita miliki,’’ tambahnya. (ADV/*)