SUMBAWA BARAT – Gafur (18), penambang emas skala kecil di Desa Lamunga, Kecamatan Taliwang, Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), dilaporkan tertimbun longsor di lubang tambang rakyat yang lama tak digunakan, Kamis (10/8/2023) kemarin.
Tim Badan Penanggulangan Bencana Alam Daerah (BPBD) Kabupaten Sumbawa Barat berupaya menyelamatkan korban.
Kepala BPBD saat dikonfirmasi melalui Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Amrullah membenarkan peristiwa tersebut.
“Benar. Beruntung penambang masih bisa diselamatkan meski ada bagian tubuh yang terluka,” kata Amrullah saat dikonfirmasi.
Menurutnya, kejadian itu terjadi di lokasi tambang emas Sampar Kebo, Desa Lamunga. Saat itu, korban masuk tanpa izin ke lokasi tambang emas milik salah seorang penambang setempat diketahui bernama Poles.
Ternyata lubang tambang itu sudah lama tidak digunakan. Saat berada di kedalaman kurang lebih 30 meter terjadi longsoran yang mengakibatkan tertutupnya jalan keluar.
“Korban diketahui atas nama Gafur (18) warga Desa Sakra, Kabupaten Lombok Timur. Korban diduga masuk tanpa izin ke lokasi milik salah satu warga setempat,” jelas Amrullah.
Atas kejadian tersebut, pihak BPBD KSB turun kelapangan dan berhasil melakukan pencarian terhadap korban bersama dengan pihak TNI-Polri dan juga masyarakat setempat.
Sekitar pukul 14.40 Wita, korban bisa dievakuasi dengan membawa korban menggunakan alat bantu tandu turun ke pemukiman warga.
“Kondisi korban saat dievakuasi dalam keadaan selamat dan luka pada pelipis kanan serta kondisi lemas. Selanjutnya korban langsung dibawah ke rumah sakit Asy-Syifa untuk diberikan penanganan medis,” papar Amrullah.
Lebih jauh ia menjelaskan, di lokasi kejadian banyak lubang tambang masyarakat yang selama ini dijadikan lokasi untuk mencari emas, dan menjadi mata pencarian masyarakat setempat.
Bagi para penambang, ia mengimbau agar selalu berhati-hati dalam menjalani pekerjaan yang penuh resiko tersebut.
“Utamakan keselamatan. Lubang tambang dapat mengancam nyawa kapan saja jika tidak waspada dan mohon berhati-hati,” imbaunya.