oleh

Pekerja Migran asal Desa Tepas 43 Tahun Dipenjara, Pemulangannya Dibantu Uya Kuya

SUMBAWA BARAT – Kasus Pekerja Migran Indonesia (PMI) kali ini tak kalah miris. Korbannya pria asal Desa Tepas, Kecamatan Brang REA, Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) yang ditangkap di Malaysia dan dipenjara selama 43 tahun.

Pria tersebut bernama Jamil bin Wahab. Ia meninggalkan rumahnya sejak tahun 1978, dengan usia 20 tahun untuk pergi ke Malaysia untuk menjadi Pekerja Migran.

Namun, keinginannya bekerja di Malayasia harus sirna karena ditangkap, lantas mendapat hukuman yang membuatnya harus masuk penjara selama 43 tahun.

Video Jamil dipulangkan ke Indonesia viral setelah diunggah artis dan presenter Uya Kuya.

“Beliau ini ke Malaysia dari umur 20 tahunan dan masuk penjara di sana. Sekarang umurnya, 63 tahun, artinya 43 tahun dalam penjara. Alhamdulillah sekarang sudah mendapat pengampunan dari raja dan bisa pulang ke Indonesia,” ungkap Uya Kuya menjelaskan dalam videonya, Selasa, 18 April 2023.

Uya menyampaikan, masalahnya saat ini Jamil hanya mengetahui nama desa tempatnya lahir saja. “Untuk alamat tinggal pastinya, alamat keluarganya tidak ditau,” jelasnya.

Tetapi, Jamil telah masih ingat riwayat keluarganya. Seperti nama orang tuanya dan kondisi saudara kandungnya. “Nama bapaknya, pak Wahab, ibunya Sitimah. Sedangkan, kakaknya ada di Tanjung Balai Karimun. Kalau adiknya ada di Desa Tepas, Sumbawa,” tambahnya.

Sekarang, bagi yang mengenal dan merasa Jamil ini adalah keluarganya, kata Uya, dapat menghubungi ke Instagram @king_uyakuya.

“Sekarang kalau ada yang kenal, yang merasa bapak ini adalah keluarganya. Tolong hubungi ke Instagram @king_uyakuya. Jadi lebih mudah mencari alamatnya,” ujar Uya.

Rencananya, Uya Kuya beserta tim akan membantu Jamil untuk mencari dan menemukan keluarganya di NTB.

“Tim akan mengantarkan pak Jamil sampai ke rumahnya di Desa Tepas, Kecamatan Taliwang, Kabupaten Sumbawa, NTB. Dengan data sekunder yang kami miliki yaitu nama desanya, maka prioritasnya adalah sampai dulu di desanya. Baru nanti tanya-tanya ke masyarakat dan saudara-saudara di sana,” pungkas Uya.