JAKARTA – Anggota DPRD Sumbawa Barat fraksi PDI Perjuangan meminta pemegang saham Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) sadar dan menyudahi semua skandal di Batu Hijau.
“Saya mendukung aksi protes di Komnasham atas aliansi sipil asal Sumbawa Barat. Konstituen saya warga lingkar tambang juga memprotes berbagai pelanggaran yang dilakukan AMNT baik soal tenaga kerja, transparansi CSR serta pengabaian nasib pengusaha lokal,” kata, Muhammad Saleh, SE, Selasa (20/12).
Gerakan sipil aksi mogok makan dan demonstrasi melalui AMANAT cerminan kanalisasi suara masyarakat yang sesungguhnya. Makanya, ia meminta pemegang saham segera memerintahkan manajemen untuk memenuhi tuntan warga dan memperbaiki kesalahan pengelolaan CSR serta pembinaan terhadap pengusaha dan nasib tenaga kerja lokal.
Pemegang saham menurut dia, harus mengambil langkah tepat guna menyelamatkan kondusifitas di Batu Hijau. Obyek vital operasi pertambangan tidak akan dinamis dan berjalan lancar jika lisensi sosial dari masyarakat tidak ada. Bagaimana mungkin, tambang bisa menjalankan prinsip best practis mining kalau rakyat tidak mendukung.
“Itu tanggung jawab pemegang saham untuk mengembalikan indeks persepsi yang baik terhadap investasi tambang. Sebab, jika berlarut larut pemegang saham justru menjatuhkan wibawa pemerintah sendiri didepan masyarakat,” terangnya.
Perjuangan dan pengorbanan masyarakat untuk mau membebaskan lahan guna pembangunan smelter seharusnya menjadi catatan pemegang saham. Bukti masyarakat mendukung investasi dan pembangunan smelter. Namun jangan sampai, masyarakat kembali tidak percaya karena berbagai skandal di Batu Hijau justru dibiarkan.
“Sebab itu menyangkut nasib pekerja lokal, pengusaha lokal dan hak masyarakat mendapat pemberdayaan dari kekayaan sumber daya alam yang dikeruk selama ini. Itu yang harus dipastikan,” cetusnya.
Aksi solidaritas mendukung aksi protes terhadap Amman mineral tersebut sudah meluas bahkan secara nasional. Bandingkan, saat PT.Newmont Nusa Tenggara mengelola operator tambang, mereka meninggalkan kesan yang bagus. Profesional sekali. Tapi, mengapa ketika transisi berlangsung ke perusahaan nasional, kondisi ekonomi dan berbagai masalah muncul di Sumbawa Barat.
Amman mineral baru empat tahun, lanjut Saleh, jangan sampai kesannya malah menimbulkan kerusakan massif dalam sistem ekonomi dan pemberdayaan di Sumbawa Barat. Ia berharap pemegang saham menyelesaikan masalah internal sesegera mungkin. Benahi manajemen dan segera mengambil langkah taktis sebelum kekacauan dampak tambang ini mulai muncul.
“Masyarakat kami sangat mendukung kondusifitas investasi. Jangan sampai akibat skandal di Amman mineral, citra investasi di Sumbawa Barat menjadi buruk,”ujarnya, lagi.
Menurutnya, akibat kisruh Amman Mineral ini wibawa pemerintah baik Provinsi dan Kabupaten semakin jatuh. Belum no lagi, saling tuduh antara Gubernur dan Bupati memicu polarisasi kepentingan ditengah masyarakat.