oleh

Politisi PPP Sindir Gubernur NTB Tak Pakai Baju Adat di Perayaan Adat Sumbawa

SUMBAWA – Kehadiran Gubernur NTB, Zulkieflimansyah di agenda Musyakara Rea Adat Samawa, di ‘Bale Bala’ Sumbawa Nusa Tenggara Barat, mengundang kontroversi.

Politisi dan tokoh Sumbawa, Nurdin Ranggabarani, langsung saja menyindir Gubernur yang tidak menghormati prosesi Musyakara Rea, atau musyawarah adat lima tahunan yang digelar Lembaga Adat Tanah Samawa (LATS), Sabtu (29/10).

“Usul kepada LATS : Bagaimana kalau Musyakara rea 2023, tidak perlu lagi memakai pakaian adat tanah Samawa. Cukup pakai hem batik dg peci nasional saja,” tulis Nurdin Ranggabarani dalam laman Facebook nya, yang diunggah sekitar delapan jam lalu.

Unggahan politisi senior Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan mantan anggota DPRD NTB dua periode tersebut sontak diserbu ratusan komentar netizen. Nurdin dalam komentarnya beralasan, sikap Gubernur Zul tidak menghormati kesakralan acara Musyakara Adat tersebut. Terlebih, sang gubernur lahir dari identitas ‘Tau Samawa’ sebutan bagi asli orang Sumbawa.

Berbeda ketika Gubernur, Zulkieflimansyah menghadiri acara adat suku atau agama tertentu, sang gubernur malah memperlihatkan identitas etnis dan agama tertentu.

“Erdi Jaya, kekuatan budaya itu pd muatan nilai yg ditampilkan melalui pesan2 simbolik. Bila kita tak bs lg bicara ttg bahasa dan pesan simbolik, maka tamat pula substansinya. Mhn maaf bila sy keliru🙏,” kata Nurdin, menjawab komentar netizen, Erdi Jaya.

Sementara itu, Gubernur Zulkieflimansyah, menjawab sindiran Nurdin Ranggabarani dengan datar saja. Menurutnya, ketidak siapkan dirinya menggunakan pakaian adat Samawa dalam acara Musyakara Rea Adat tersebut lebih kepersoalan padatnya jadwal yang harus ia hadiri, sehingga tidak sempat harus berganti baju.

“Bang Nurdin, kalau itu maksud nya ke saya terima kasih masukannya. Krn setahu saya yg pakai Batik dan Kopiah itu saya :). Saya dari Mataram malam dan sampai jam 5 pagi di Sumbawa,” ucap Bang Zul, sapaan Gubernur menjawab postingan Nurdin Ranggabarani.

Zulkieflimansyah lanjut menjelaskan, jam tujuh pagi sudah ada acara di desa Klungkung acara Pemuda Pancasila dan jam 8 kemudian harus hadir di acara Musakarah Rea dan setelah itu, jam 9 saya sudah ada acara lagi di Kota Mataram.

Tadi nya yang di Sumbawa, menurut Bang Zul lagi, dirinya tidak bisa hadir dan sudah diwakilkan ke Asisten 3. Tapi karena tidak enak sama teman teman Pemuda Pancasila (PP) dan Panitia Musakarah dirinya sempatkan hadir.

“Jadi alasan saya pakai batik dan kopiah krn alasan praktis saja agar saya bisa pindah dari satu acara ke acara lain lebih cepat dan kebih gampang saja. Kalau pakai pakaian adat resmi biasanya saya prosesnya agak lama. Itu saja…jadi jgn lah terlalu begitu2 amat. Batik yg saya pakai juga batik daerah kita..kopiahnya juga buatan daerah kita juga :),” timpalnya lagi.

Hingga berita ini diturunkan, unggahan berisi sindiran kepada Gubernur terkait moment Musyakara Rea oleh politisi, Nurdin Ranggabarani tersebut mendapat 167 like dan 112 komentar.