oleh

Pulau Sumbawa Berhasil Keluar dari Zona Merah

SUMBAWA BARAT, SP – Sempat Merah membara atau berada dalam zona berisiko tinggi kasus Covid-19 di Provinsi NTB, Pulau Sumbawa kini berangsur ke zona risiko sedang atau Oranye dan risiko rendah atau Kuning.

Untuk zona risiko sedang atau Oranye terdapat di wilayah Kabupaten Dompu dan Bima, serta Kota Bima. Sedangkan untuk zona risiko rendah atau Kuning ada di Kabupaten Sumbawa dan Sumbawa Barat.

Hal ini tentunya tidak lepas dari peran seluruh pihak yang telah secara disiplin melakukan berbagai upaya untuk meminimalisasi terjadinya penyebaran Covid-19 ini, di daerah masing-masing.

Berdasarkan rilis terbaru pada Kamis, 4 Maret 2021, Sekretaris Daerah (Sekda), Drs. H. Lalu Gita Ariadi, M.Si. selaku Wakil Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 di Provinsi Nusa Tenggara Barat, mengatakan bahwa telah diperiksa di Laboratorium PCR RSUD Provinsi Nusa Tenggara Barat, Laboratorium PCR RSUD Kota Mataram, Laboratorium PCR Sumbawa Technopark, Laboratorium PCR RSUD Kota Mataram, Laboratorium PCR RSUD Selong, Laboratorium PCR Prodia dan Laboratorium PCR RS Bhayangkara Mataram sebanyak 232 (dua ratus tiga puluh dua) sampel dengan 154 (seratus lima puluh empat) sampel negatif, 29 (dua puluh sembilan) positif ulangan, dan 49 (empat puluh sembilan) sampel kasus baru positif Covid-19, serta terdapat 1 (satu) penambahan kasus kematian baru.

“Dengan adanya tambahan 49 (empat puluh sembilan) kasus baru terkonfirmasi positif Covid-19, 74 (tujuh puluh empat) tambahan sembuh baru, dan 1 (satu) kasus kematian baru, maka jumlah pasien positif Covid-19 di Provinsi NTB sampai hari ini (04/03/2021) sebanyak 9.565 (sembilan ribu lima ratus enam puluh lima) orang, dengan perincian 8.230 (delapan ribu dua ratus tiga puluh) orang sudah sembuh, 399 (tiga ratus sembilan puluh sembilan) meninggal dunia, serta 936 (sembilan ratus tiga puluh enam) orang masih positif,” jelas H. Lalu Gita Ariadi.

Hingga rilis dikeluarkan, jumlah Kasus Suspek sebanyak 17.177 orang dengan perincian 643 orang (3,7%) masih dalam isolasi, 82 orang (0,5%) masih berstatus probable, 16.452 orang (95,7%) sudah discarded.

Jumlah Kontak Erat yaitu orang yang kontak erat dengan pasien positif Covid-19 namun tanpa gejala sebanyak 63.826 orang, terdiri dari 3.839 orang (6%) masih dalam karantina dan 59.987 orang (94%) selesai karantina.

Sedangkan Pelaku Perjalanan yaitu orang yang pernah melakukan perjalanan dari daerah terjangkit Covid-19 sebanyak 111.112 orang, yang masih menjalani karantina sebanyak 799 orang (0,7%), dan yang selesai menjalani masa karantina 14 hari sebanyak 110.313 orang (99,3%).

“Bagi penyintas Covid-19 (orang yang sembuh dari Covid-19) diharapkan untuk ikut serta membantu saudara kita yang masih berjuang melawan Covid-19 dengan mendonorkan plasma darahnya (Donor Plasma Konvalesen) di RSUD Provinsi Nusa Tenggara Barat,” harap Sekda.

Hingga 4 Maret 2021, vaksinasi Covid-19 tahap I dan II di Nusa Tenggara Barat telah diberikan kepada 49.827 orang, dengan rincian vaksinasi I sejumlah 27.875 orang dan vaksinasi II sejumlah 21.952 orang.

Diharapkan kepada seluruh masyarakat untuk memudahkan proses tracing Covid-19 serta dengan kesadaran kolektif bersedia dan siap untuk divaksin.

Hal ini diperlukan untuk mempercepat terbentuknya kekebalan kelompok (herd immunity) sehingga risiko paparan Covid-19 di Provinsi NTB dapat ditekan seminimal mungkin.

“Untuk menghindari informasi yang tidak benar tentang Covid-19, masyarakat diharapkan mendapatkan informasi dari sumber-sumber resmi yang dikeluarkan oleh pemerintah, baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. Pemerintah Provinsi menyediakan laman resmi Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 http://corona.ntbprov.go.id, serta layanan Provincial Call Centre (PCC) Penanganan Penyebaran Pandemi Covid-19 NTB di nomor 0818 0211 8119,” tegasnya. (SP/kominfo)