oleh

Paus Sperma Mati Terdampar di Pantai Tabiung Sekongkang

SMBAWA BARAT – Seekor paus sperma ditemukan mati terdampar di pantai Tabiung, kecamatan Sekongkang. Paus tersebut kini tengah diupayakan untuk dievakuasi agar tidak mengotori pantai.

Keberadaan bangkai paus bernama latin Physeter Macrocephalus pertama kali ditemukan oleh warga di pantai Tabiung, Senin, 27 September. Warga pun langsung melaporkannya ke petugas Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) setempat yang kemudian menginformasikannya ke Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL) Wilayah NTB.

“Laporannya kami terima sore kemarin. Kami pun langsung bergerak dan hari ini sudah berada di lokasi terdamparnya paus itu,” terang kepala BPSPL NTB, Barmawi, Selasa (27/9/2022).

Saat ditemukan, Barmawi mengatakan, kondisi mamalia laut itu sudah dalam keadaan mati sejak beberapa hari lalu. Bahkan dalam skala proses pembusukan, paus tersebut sudah pada kode 3 menuju ke kode 4. Di mana pada kode itu tubuh paus mulai membusuk dan terjadi penimbunan gas.

“Kulitnya sudah mengelupas dan kita lihat tadi bagian ekornya sudah hilang juga,” paparnya seraya menambahkan bagian rahang paus telah diambil warga saat pertama kali ditemukan.

“Jadi kondisi bangkainya sudah tidak utuh lagi,” sambungnya.

Sebagai hewan yang sangat dilindungi, oleh pihak BPSL NTB tubuh paus sepanjang sekitar 8 meter itu akan dievakuasi dari pesisir pantai Tabiung. Menurut Barmawi, pihaknya memutuskan akan menguburkannya agar tidak selama proses pembusukan tidak menyebabkan pencemaran pada area pantai.

“Sebenarnya bisa ditenggelamkan atau dibakar. Tapi kedua opsi itu sulit kita jalankan karena keterbatasan alat,” paparnya.

Untuk mengubur bangkai paus yang biasa juga disebut paus kepala kotak itu, bukan perkara mudah. Untuk menariknya menuju titik penimbunan diperlukan alat berat berupa eskavator. Menurut Barmawi, beruntung pihaknya mendapat bantuan alat dari pihak PT Amman sehingga proses evakuasi akan segera dilakukan.

“Pihak Amman sedang mengirimkan alat beratnya ke lokasi. Mudah-mudahan prosesnya lancar sehingga hari ini bisa langsung kita kuburkan agar bangkai paus itu tidak mencemari lingkungan pantai dan perairan sekitarnya,” imbuhnya.

Penemuan paus sperma terdampar di perairan pantai Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) bukan pertama kali terjadi. Dalam kurun 5 tahun terakhir, setidaknya pernah ada dua kali temuan yang sama di pantai Balad dan pantai Kertasari.