Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menghentikan penyaluran dana desa (DD) satu desa di NTB. Satu desa yang dihentikan penyaluran DD-nya, yaitu Desa Lampok ,Kecamatan Brang Ene Kabupaten Sumbawa Barat (KSB).
Kepala Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPB) NTB, Sudarmanto, S.E., M.M., menjelaskan penghentian penyaluran DD untuk Desa Lampok berdasarkan nota dinas Direktur Pelaksanaan Anggaran ND-230/PB2/2021 tangal 18 Maret 2021.
‘’Satu desa yakni Desa Lampok belum salur dana desa. Berdasarkan nota dinas Direktur Pelaksanaan Anggaran dilakukan penghentian,’’ kata Sudarmanto di Mataram, Senin 11 Oktober 2021.
Sudarmanto menyebutkan secara keseluruhan realisasi penyaluran DD di NTB sampai 30 September 2021 sebesar Rp926,41 miliar atau 74,25 persen. Dengan rincian, Lombok Tengah dari pagu Rp210,86 miliar, terealisasi Rp141,93 miliar.
Kemudian, Kabupaten Sumbawa Barat dengan pagu Rp63,59 miliar, telah terealisasi Rp43,24 miliar, Lombok Barat dari pagu Rp162,48 miliar, terealisasi Rp118,36 miliar, Bima dari pagu Rp189,61 miliar, terealisasi Rp140,23 miliar.
Selanjutnya, Lombok Utara dari pagu Rp80,56 miliar, telah terealisasi Rp60,8 miliar, Lombok Timur dengan pagu Rp314,8 miliar, telah terealisasi Rp242,48 miliar, Sumbawa dari pagu Rp150,36 miliar, telah terealisasi Rp116,81 miliar dan Dompu dengan pagu Rp75,46 miliar, sudah terealisasi Rp62,56 miliar.
Sudarmato menambahkan untuk DD non Bantuan Langsung Tunai (BLT) tahap I sebesar Rp301,72 miliar, sudah tersalur untuk 1.004 desa. Hanya satu desa yang belum salur. Kemudian untuk tahap II sebesar Rp305,11 miliar, sudah disalurkan untuk 856 desa. Sementara, 149 desa belum disalurkan. Selanjutnya untuk tahap III sebesar Rp6,69 miliar. Sudah disalurkan untuk 41 desa dan 936 desa belum salur.
Sementara DD sebesar 8 persen untuk penanganan Covid-19 di NTB telah disalurkan kepada 1.004 desa dengan total Rp99,7 miliar lebih. Dengan rincian, 318 desa sudah tersalur tahap I sebelum tanggal 25 Februari 2021 dengan nilai penyaluran Rp31,56 miliar lebih. Kemudian, 686 desa yang tersalur tahap I setelah tanggal 25 Februari 2021 dengan nilai penyaluran Rp68,16 miliar lebih.(red)