SUMBAWA BARAT – Panitia Rapat Akbar Percepatan Pembentukan Provinsi Pulau Sumbawa (PPS) memastikan seluruh persiapan kegiatan yang akan digelar pada Senin, 10 November 2025, telah rampung.
Ketua Panitia Rapat Akbar, Manurung, S.Pd., dalam konferensi pers yang digelar pada Jumat (7/11) menyampaikan, persiapan teknis dan koordinasi lintas daerah telah berjalan sesuai rencana.
“Persiapan kita sampai hari ini (Jum’at) sudah 80 persen, tinggal 20 persen untuk memfinalkan. Undangan sudah disebar ke seluruh masyarakat dan perwakilan di tiap kabupaten/kota melalui aliansi PPS yang tersebar di seluruh daerah,” ujarnya.
Untuk Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) sendiri, panitia telah menyebarkan 700 undangan melalui forum BPD dan 1.500 undangan untuk kepala desa, termasuk tokoh masyarakat serta unsur DPRD KSB.
“Untuk tamu dari luar KSB, ada yang datang Sabtu dan sebagian tiba malam Senin. Insyaallah acara akan dimulai pukul 14.00 WITA Senin nanti. Kami berharap dukungan semua pihak agar kegiatan berjalan kondusif dan lancar,” tambah Manurung.
Dalam kesempatan yang sama, Presiden Aliansi PPS, Muhammad Sahril Amin Dea Naga, menegaskan perjuangan pembentukan Provinsi Pulau Sumbawa telah berlangsung sejak 20 tahun lalu.
Muhammad Sahril menuturkan, dokumen penting yang disusun pada 2006 menjadi pemicu awal perjuangan tersebut sebelum terhenti akibat moratorium daerah otonom baru oleh Presiden Joko Widodo pada 2013.
“Sekarang ada dua pintu yang bisa kita gunakan untuk melanjutkan perjuangan ini, yakni eksekutif dan legislatif. Kami memilih jalur legislatif melalui hak inisiatif anggota DPR RI. Inilah langkah nyata kita bersama rakyat untuk mewujudkan cita-cita membentuk Provinsi Pulau Sumbawa,” tegasnya.
Menurut Sahril, semangat kolektif masyarakat di seluruh kabupaten/kota di Pulau Sumbawa menjadi energi utama dalam memperjuangkan realisasi provinsi baru tersebut.
“Dengan perjuangan yang aktif dan progresif, kami menargetkan pada tanggal 26 Juni 2026, Provinsi Pulau Sumbawa bisa resmi terbentuk dan membawa kemakmuran bagi seluruh rakyat di pulau ini,” demikian pungkas Sahril.