oleh

Gara-Gara Insiden Crane, Perusahaan Bongkar muat AMNT dan Pekerja Lokal Nyaris Bentrok

SUMBAWA BARAT – Lagi lagi konflik antara PT.Aman Samudera Sejahtera Abadi (ASSA) perusahaan yang diberi monopoli jasa bongkar muat oleh PT.Aman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) kembali terjadi. Setelah dugaan terlibat pungli di Akses Road milik PT.AMNT, kini perusahaan itu nyaris bentrok dengan pekerja bongkar muat, di pelabuhan Benete, Senin 10 Maret 2025.

Bentrokan itu dipicu operasional Crane seberat 180 tonase milik PT.ASSA menyenggol kapal KM Sinar Harapan 78 yang di Ageni perusahaan lokal, Anugerah Bintang Bahari (ABB). Akibatnya, sekitar puluhan pekerja lokal melakukan protes dan memblokir Crane milik perusahaan mitra utama AMNT tersebut.

“Itu Crane milik PT.ASSA  memaksa masuk dekat dengan dek anjungan kapal yang kita bongkar. Akibatnya terjadi gesekan  Crane dengan dek anjungan. Dek anjungan kapal rusak. Kami protes mengapa UPP Benete selalu memprioritaskan perusahaan asal Jakarta tersebut,” kata, Deross, ketua TKBM bersama puluhan anggotanya di Benete, waktu setempat.

PT.ASSA menurut Deros, selalu mendapat prioritas di pelabuhan Benete. Padahal mereka tidak memiliki izin bongkar muat sama sekali. Baik itu keagenan, Perusahaan Bongkar Muat (PBM) dan Transportasi.

Menurut pekerja lokal, perusahaan itu malah menolak bekerjasama dengan perusahaan bongkar muat lokal. Malah bertindak seperti calo. Semua barang Milik AMNT yang dibongkar di pelabuhan tersebutlah seluruh PBM, Keagenan dan Transpor tadi ditunjuk harus melalui PT.ASSA bukan PT.AMNT.

Foto : Puluhan Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) lokal memblokir aktifitas Crane milik PT.ASSA, Perusahaan yang ditunjuk AMNT memonopoli kegiatan bongkar muat dipelabuhan Benete.

“Inikan ironi pak. Kami sebagai tenaga kerja bongkar muat meminta AMNT serius membantu perusahaan lokal. Jangan juga nunjuk calo pak disuru benturan dengan kami,” kata Deross, kesal.

Hingga sekitar pukul 12.00 WITA puluhan pekerja bongkar muat terlihat berbaris di akses bongkar dermaga III Pelabuhan Benete, guna menghentikan aktifitas Crane milik PT.ASSA yang memaksa melakukan bongkar barang milik PT.AMNT di kapal tongkang yang di Ageni perusahaan yang ditunjuk PT.ASSA.

Aktifitas pemblokiran dilakukan pekerja TKBM dimulai sekitar 11.30 WITA hingga pukul 13.00 masih terus berlangsung. Pekerja lokal ini menuntut pertanggung PT.ASSA terhadap kerusakan lambung kapal. Hingga penarikan kapal tongkang barang milik AMNT keluar dari dermaga sesuai izin olah gerak dari UPP setempat. Atau tidak boleh bongkar sebelum ada kesepakatan dari kedua ke Agenan kapal.

Sementara itu menerima informasi insiden tersebut, media berusaha mengkonfirmasi Manager PT.ASSA Benete, Teguh Prasetyanto. Sayang, teguh yang dihubungi, tidak bersedia memberikan keterangan. Konfirmasi yang dilayangkan melalui WhatsApp nya tidak di balas.