SUMBAWA BARAT – Hujan deras dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), kondisi cuaca ekstrem ini menyebabkan kekhawatiran terjadinya banjir, mengingat curah hujan yang tinggi di beberapa daerah sekitar. Masyarakat di wilayah tersebut diminta untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama bagi mereka yang tinggal di kawasan rawan banjir.
Menanggapi situasi ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD) Kabupaten Sumbawa Barat mengimbau masyarakat agar meningkatkan kewaspadaannya terhadap berbagai kemungkinan bencana akibat intensitas hujan tinggi saat ini.
Sebagaimana diketahui sejak akhir pekan lalu hampir seluruh wilayah KSB diguyur hujan dengan intensitas rendah, sedang hingga tinggi nyaris tanpa henti. Akibatnya sejumlah aliran sungai debit airnya meningkat drastis.
Bahkan sungai Taliwang yang menjadi pertemuan dua aliran sungai besar, yakni sungai Brang Rea dan Brang Ene sempat dikhawatirkan warga akan meluap hingga menyebabkan banjir dalam wilayah kota Taliwang dan kecamatan Brang Rea pada, Senin, 9 Desember 2024.
“Alhamdulillah, kemudian hujan reda pada pukul 02.00 Wita semalam. Sehingga sekarang ketinggian air sungai Taliwang masih terbilang normal,” kata Kepala Pelaksana BPBD KSB, Abdul Hamid, Rabu, 10 Desember 2024.
Naiknya debit air aliran sungai Brang Rea hingga sungai Taliwang, disebutkan Hamid akibat intensitas dan curah hujan yang tinggi. Air hujan pun dialirkan melalui puluhan anak sungai di kecamatan Brang Rea yang berada du bawah bendungan Bintang Bano.
“Kalau air bendungan Bintang Bano masih normal, yang mengalir kemarin sampai semalam itu dari anak sungai di bawah bendungan,” urainya.
Meski hanya air dari aliran anak sungai, Hamid menyatakan, masyarakat tetap diimbau waspada. Pasalnya hujan yang turun dengan stabil sepanjang hari tanpa henti dapat menimbulkan kemungkin terjadinya banjir.
“Kalau saja sungai Brang Ene meluap semalam dan bukaan pintu air Bintang Bano sampai 30 sentimeter, ada kemungkinan bisa banjir. Tapi ke depan masyarakat harus terus waspada karena intensitas hujan akan terus tinggi dalam beberapa bulan ke depan,” tandasnya.
Sementara itu, meski tidak terjadi banjir sejumlah pemukiman warga dan blok persawahan terendam genangan air.
Data BPBD KSB menunjukkan wilayah pemukiman yang terendam air terjadi Keluran Sampir, Telaga Bertong dan desa Lamunga di kecamatan Taliwang serta desa Tepas di kecamatan Brang Rea. Sementara area persawahan yang tergenang air terjadi di desa Kelanir dan Meraran di Kecamatan Seteluk.
“Untuk warga yang rumahnya tergenang air aman-aman saja. Begitu juga sawah yan terendam tidak menimbulkan kerugian karena memang belum ditanami,” imbuh Hamid.