SUMBAWA BARAT – Yudi Prayudi, aktivis muda Kabupaten Sumbawa Barat, menyoroti penggunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Sumbawa Barat yang mencapai Rp2,4 triliun.
Menurut Yudi, alokasi anggaran ini terkesan tidak tepat sasaran dan cenderung dihambur-hamburkan tanpa perencanaan yang matang, sementara seharusnya bisa dioptimalkan untuk pembangunan ekonomi yang berkelanjutan.
“Pemerintah daerah perlu benar-benar mengoptimalkan penggunaan anggaran ini. Perencanaan yang matang sangat diperlukan, terutama pada kebijakan-kebijakan yang berdampak langsung pada peningkatan ekonomi masyarakat Sumbawa Barat,” kata Yudi kepada wartawan, Kamis, 17 Oktober 2024.
Ia menekankan pentingnya mengarahkan anggaran pada sektor-sektor yang dapat menopang ekonomi masyarakat, seperti pertanian, pariwisata, perikanan, serta Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Sumbawa Barat saat ini masih sangat bergantung pada sektor pertambangan, terutama tambang Batu Hijau yang diperkirakan akan berakhir pada tahun 2030.
Yudi memperingatkan bahwa ketergantungan yang berlebihan pada tambang tanpa mempersiapkan sektor lain yang berkelanjutan dapat berisiko menciptakan ketimpangan ekonomi, sosial, dan bahkan berpotensi mengganggu keamanan wilayah.
“Hanya tersisa beberapa tahun sebelum masa operasional tambang Batu Hijau berakhir. Jika kita tidak segera mempersiapkan langkah-langkah strategis untuk kemandirian ekonomi, maka kita akan menghadapi tantangan yang sangat besar di masa depan,” lanjut Yudi.
“Sektor-sektor yang berpotensi menggerakkan ekonomi lokal seperti pertanian, pariwisata, perikanan, dan UMKM harus diprioritaskan.”
Yudi juga mengingatkan pemerintah agar bijak dalam mengambil keputusan terkait proyek-proyek besar.
“Jangan sampai proyek-proyek yang direncanakan hanya menguntungkan elit-elit tertentu atau bohir untuk kepentingan pribadi, sementara masyarakat luas tidak mendapatkan manfaatnya. Ini harus dihindari, dan transparansi serta akuntabilitas perlu ditegakkan dalam setiap penggunaan anggaran.”
Dalam pandangannya, anggaran sebesar Rp2,4 triliun harus dapat dimanfaatkan secara optimal untuk memastikan kesejahteraan masyarakat dalam jangka panjang. Yudi menekankan perlunya perencanaan yang melibatkan semua pihak, termasuk masyarakat, untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
“Kita harus fokus pada pembangunan yang bisa memberikan dampak nyata bagi masyarakat, bukan sekadar program-program yang hanya terlihat bagus di atas kertas,”pungkas Yudi.
Yudi Prayudi berharap bahwa dengan pengelolaan anggaran yang lebih bijaksana, Kabupaten Sumbawa Barat akan lebih siap menghadapi masa depan yang mandiri dan sejahtera, terutama saat sektor tambang tidak lagi menjadi tumpuan utama ekonomi daerah.