oleh

Survei PRC: Elektabilitas Fud-Aher Tertinggi

SUMBAWA BARAT  – Lembaga Survei Politika Research and Consulting (PRC) merilis hasil survei elektabilitas pasangan Bupati dan Wakil Bupati Sumbawa Barat (KSB) periode 2024-2029, dengan hasil duet Fud Syaifuddin-Aheruddin (Fud-Aher) memiliki tingkat keterpilihan/elektabilitas 40,5 persen.

“Pasangan Fud-Aher berada di nomor satu dalam simulasi pasangan calon ini. Amar-Nani di bawahnya, mendapat 26,5 persen, serta pasangan Nur-Ramadhan dengan 11,4 persen,” kata Azhari Effendi, Koordinator Penelitian Lembaga PRC NTB dalam keterangannya , Kamis, 18 Juli 2024.

Fud Syaifuddin, ST saat ini merupakan Wakil Bupati Sumbawa Barat, sedangkan Aheruddin ,SE,ME adalah ketua komisi II DPRD KSB. Kedua tokoh tersebut selama ini dikenal sebagai sosok yang aktif di media sosial.

“Pasangan Fud-Aher unggul telak dari pesaingnya yaitu, Amar-Nani dan Nur-Ramadhan, dengan selisih 14 persen dari Amar-Nani dan selisih 29,1 persen dengan Nur-Ramadhan (M. Nur Yasin-Sumardhan. Ini menunjukkan apabila Pilkada dilakukan hari ini, maka dipastikan pasangan Fud-Aher akan menang telak di Pilkada KSB,” kata Azhari.

Metodologi survei yang digunakan adalah multistage random sampling, dengan jumlah sampel sebanyak 800 responden yang tersebar di 8 kecamatan se-Kabupaten Sumbawa Barat. Margin of error survei ini adalah 3,4 persen, sehingga kemungkinan kesalahannya bisa naik atau turun 3,4 persen dari hasil survei.

Untuk survei calon bupati, elektabilitas Fud Syaifuddin masih unggul signifikan dari kandidat lainnya dengan perolehan 40,8 persen. Amar Nurmansyah memperoleh 26,4 persen dan Ustadz Nun sebesar 11,6 persen. Begitu juga dengan survei calon wakil bupati, Aheruddin Sidik masih unggul dengan perolehan 34,3 persen, disusul oleh Hj. Hanifa Musyafirin dengan 29,5 persen dan Sumardhan dengan 9,3 persen.

“Dalam memilih surveyor, kami tidak sembarangan menggunakannya. Kami melakukan seleksi dengan ketat, memastikan mereka bebas dari kepentingan dan tidak memiliki afiliasi dengan pasangan calon manapun. Selain itu, dalam menentukan koresponden, kami menggunakan rumus acak sehingga hasilnya tidak bisa diintervensi siapapun. Kami berani bertanggung jawab 100 persen bahwa hasil ini murni 100 persen kerja ilmiah tanpa rekayasa,” demikian tutup Azhari.