Ditulis Oleh : Sutan Zaitul Ikhlas
Arah mata karambol yang dilesatkan TGB Zainul Majdi atas Calon Gubernur NTB dan berpasangan dengan siapa masih belum bisa di pahami sejumlah kalangan. Mereka menilai mata karambol itu belum berhenti berputar, padahal dalam sejumlah rangkaian agenda, sikap dan gestur TGB terbaca jelas melesatkan Zul-Rohmi ke lubang final bergandengan kembali di jilid 2. TGB seperti pemegang kendali.
Sayangnya, entah lantaran suatu ambisi kekuasaan, justru ada pihak-pihak lain atau mungkin ‘pemain politik berkepentingan’ berupaya memaksa menyanding-nyandingkan figur pilihannya. Hingga menyasar Ketua Umum Pimpinan Pusat Muslimat NWDI Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah, tanpa berfikir dengan tingkat elektabilitas yang dimiliki.
Benar kata postingan @UkiKifli seperti dikutip diakun Facebooknya (23 April 2024), sejatinya detik ini TGB selaku Pimpinan NWDI punya hak penuh untuk menentukan, menetapkan, siapa Calon Gubernur NTB dan berpasangan dengan siapa? TGB punya hak penuh untuk itu tanpa mengenyampingkan kiprah Zul-Rohmi yang juga sama sebagai batang tubuh di NWDI.
Gestur, gerak gerik, dan langkah politik TGB, bagi orang yang berpikir jernih sebenarnya sudah bisa menebak kemana arahnya.
Tapi inilah politik TGB sang Maestro, sedang memainkan perannya, menyajikan tontonan sekaligus tuntunan kontestasi Politik yang dinamis. Mata karambol terus dibiar berputar, mengelinding manis tak terarah. Permainan sederhana nan tenang disajikan hingga hasrat dan ambisi aktor tertentu yang memaksa Zul-Rohmi bercerai meredup.
Meja karambol kini dikuasai penuh Tuan Guru Bajang. Maskot atau keping terakhir masih ditangannya. Akankah maskot terakhir dari keping karambol itu dibiarkan melesat lurus masuk kedalam lubang, atau membiarkannya memantul mengelilingi meja ?