oleh

Cak Imin Lantik Ribuan DPRT PKB se-NTB

MATARAM – Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Abdul Muhaimin Iskandar melantik 1147 Dewan Pimpinan Ranting (DPRT) PKB se-NTB di Mataram, Rabu (1/2/2023) kemarin.

Dalam sambutannya, Gus Muhaimin meyakinkan kader untuk bisa meraih kemenangan di Pemilu 2024. PKB harus mampu mencetak sejarah dari Pemilu sebelumnya. Termasuk di NTB.

Kesolidan kader PKB dibawah komando Ketua DPW PKB NTB, Lalu Hadrian Irfani dipercayainya akan menjadi partai pemenang.

“NTB harus menang di 2024 dibawah kepemimpinan Lalu Arie,” kata Cak Imin sapaan akrab Abdul Muhaimin Iskandar.

Kemenangan itu tidak lepas dari kerja mesin partai mulai tingkat wilayah hingga pimpinan ranting. Cak Imin mengintruksikan kemenangan itu di Pilpres, DPR RI dan DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten/Kota.

“Dipundak DPW, DPC saya menitipkan kemenangan pada Pilpres di NTB. Kursi DPR RI minimal dua. DPRD Provinsi (NTB) sekarang kursinya enam, (2024) minimal delapan kursi,” instruksinya.

Mesin partai tingkat Pengurus Anak Cabang (PAC) harus tetap hidup. Semua kader PKB diharapkan sama sama mewujudkan kemenangan tersebut.

“Saya ingin sampaikan kita ini barisan dan di gerbong sejarah yang akan mencetak kemenangan 2024. Mencetak sejarah lebih baik dari sejarah sebelumnya,” tegas cucu KH Bisri Syansuri itu.

Muhaimin meminta seluruh kader untuk bulatkan tekad niat basmalah bergerak meraih kemenangan tersebut.

“Mari bulatkan tekad kuatkan niat bismillah. Mari singsingkan lengan (baju) kita,” ajaknya sembari meminta kader yang hadir langsung menyingsingkan lengan baju masing-masing.

Cak Imin memastikan kemenangan selain di NTB juga di Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat dan Sulawesi. Kemenangan tersebut tidak lain untuk dapat merubah nasib bangsa yang lebih baik dimasa yang akan datang.

“Semua Caleg (Calon Legislatif) yang sudah kita resmikan sebagai Caleg menang semua. Kita rebut jabatan Gubernur, Bupati hingga Presiden untuk Indonesia yang makmur dan sejahtera,” teriaknya menyemangati.

Misi besar PKB bagaimana mewujudkan Indonesia yang lebih baik. Muhaimin lalu menyinggung sebelum kemerdekaan, para ulama dan tuan guru jauh telah membuat konsep negara yang adil dan makmur. Perjuangan para ulama itu tidak boleh putus. PKB yang lahir dari rahim ulama itu dimandatkan melanjutkan estafet perjuangan para ulama memajukan bangsa.

“Begitu juga perjuangan hari ini tidak akan pernah putus karena yang kita lakukan hari ini melanjutkan estafet perjuangan ulama dalam memajukan bangsa,” tegasnya.

Misi memajukan bangsa itu dengan meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul siap bersaing berkompetensi sehingga bisa mengalahkan bangsa lain.

PKB tidak menginginkan pengiriman buruh migran yang diremehkan karena SDM nya lemah.

“Kita kirim orang hebat yang menata di seluruh penjuru dunia. Kita ingin SDM kelak benar-benar membanggakan dan mewujudkan kemakmuran,” ujarnya.

PKB lahir dari para gen ulama pendidik yang memang memiliki komitmen mencetak SDM unggul.

“Sehingga kalau PKB berkuasa,  prioritas utama pendidikan bagi anak-anak bangsa yang unggul,” terangnya.

Muhaimin mengatakan Rp 1.500 triliun anggaran APBN dihabiskan negara dalam satu tahun. Dari jumlah tersebut Rp 750 triliun dilihatnya tidak tepat sasaran. Bahkan temuan Menpan RB sebanyak Rp 500 triliun anggaran kemiskinan tidak tepat sasaran. Hanya dihabiskan untuk rapat, studi banding, sewa hotel berkegiatan dan lain-lain.

Menurutnya daripada tidak tepat sasaran sebaiknya anggaran tersebut dialihkan untuk peningkatan SDM.

“Saya pastikan anggaran Rp 750 T kita anggarkan untuk fokus benar-benar memberi dampak pendidikan meningkatkan mutu kualitas SDM kita.Maka hukumnya wajib PKB menang 2024,” katanya.

2024 PKB harus merebut posisi pengendali kebijakan pemerintah. Menurutnya salah satu cara merebut kendali itu dengan menjadi presiden.

“Menjadi presiden yang paling penting tandatangannya. Tandatangan presiden bisa merubah nasib bangsa yang lebih baik. Merubah  nasib saudara lebih baik dan menjadi lebih bermutu hidupnya,” ujarnya.

“Pemilih PKB tahun 2029 sebanyak 13,7 juta jiwa lalu harus dimakmurkan di sejahterakan. Yang bisa menentukan itu semua kalau kita bisa menjadi Presiden RI,” tutupnya.