Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Dr. Zulkieflimansyah, SE, M.Sc, disebut layak untuk ikut dalam kontestasi Pilpres 2024. Dia disebut layak menjadi calon wakil presiden (Cawapres) dari semua Capres.
Pakar Komunikasi Politik Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram, Dr. Kadri mengatakan ada empat kelebihan Dr. Zul sapaan akrab Gubernur NTB Zulkieflimansyah.
“Pertama, Dr Zul adalah salah satu kader terbaik PKS. Partai yang dikenal sebagai partai kader ini memiliki pemilih militan dan konsisten sehingga Capres mana pun yang menggandeng Cawapres dari kader PKS diprediksi akan mendapat suplai suara yang signifikan,” katanya, Selasa, 11 Oktober 2022.
Menjadi pertanyaan apakah Zulkieflimansyah bisa diusung PKS menjadi Cawapres? Kadri menilai Zulkieflimansyah layak dipertimbangkan oleh PKS.
“Kelebihan-kelebihan tersebut dapat dilihat dari latarbelakang geopolitik, pengalaman politik, dan latarbelakang pendidikan dari Zulkieflimansyah,” ujarnya.
Kelebihan kedua adalah Zulkieflimansyah representasi tokoh luar Jawa dan berasal dari Indonesia timur. Aspek geo-politik masih menjadi pertimbangan dalam merumuskan kebijakan politik di Indonesia yang luas dan negeri kepulauan ini.
“Keadilan dan pemerataan kesempatan untuk setiap anak bangsa yang ada di setiap wilayah perlu diatensi dan diafirmasi,” kata dosen UIN Mataram ini.
Adanya wakil presiden yang berasal dari Indonesia timur akan berkontribusi bagi percepatan pembangunan di wilayah tersebut.
Alasan lainnya, Dr. Zul berpengalaman sebagai gubernur dan anggota legislatif. Figur-figur calon presiden dan calon wakil presiden yang masuk dalam perbincangan publik saat ini didominasi oleh gubernur aktif atau gubernur yang baru saja menyelesaikan masa jabatannya.
“Sebut misalnya, Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, Ridwan Kamil, dan Khofifah Indar Parawansah. Dr. Zul adalah satu-satunya gubernur di luar Jawa yang masuk dalam perbincangan seputar Capres-Cawapres,” katanya.
Bahkan sebelum menjadi Gubernur, Dr. Zul pernah menjadi anggota DPR RI selama tiga periode. Pengalaman sebagai gubernur dan anggota legislatif inilah yang dapat menjadi modal penting dalam menjalankan tugasnya sebagai Wapres bila diusung dan menang dalam Pilpres mendatang.
Alasan terakhir, Zulkieflimansyah adalah mantan aktivis mahasiswa dan lulusan perguruan tinggi ternama dalam dan luar negeri. Sejak mahasiswa, dia sudah menjadi pemimpin, yakni menjadi ketua BEM UI.
“Menjadi pimpinan mahasiswa di perguruan tinggi ternama seperti UI adalah suatu prestasi, sebagaimana yang ditunjukkan oleh Anies Baswedan saat memimpin senat UGM,” ujarnya.
Jenjang pendidikan Zulkieflimansyah juga telah komplit, setelah dirinya menyelesaikan studi S2 di bidang Industrialisasi. Department of Economics University of Strathclyde Glasgow UK, dan S3 di bidang Ekonomi Industri. Department of Economics University of Strathclyde UK.
“Menurut saya, pengalaman sebagai aktivis kemahasiswaan dan pengalaman pendidikan Zulkieflimansyah di luar negeri membuatnya memiliki kompetensi yang mumpuni untuk berkompetisi di pentas Pilpres,” katanya.
“Sekaligus sebagai modal baginya untuk menjalankan tugas sebagai pemimpin bangsa yang akan menjalin relasi dan kerjasama internasional dengan pemimpin dunia,” ujarnya.
Kadri mengatakan keempat aspek tersebut di atas menjadi alasan untuk mengatakan Zulkieflimansyah layak menjadi Cawapres dari Capres manapun, seperti Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, atau Prabowo Subianto.
“Tokoh dan anak bangsa yang lain mungkin saja memiliki satu dari empat alasan di atas, tetapi saya belum melihat tokoh-tokoh di Indonesia yang bisa memenuhi keempat kriteria tersebut, sebagaimana yang mampu dipenuhi oleh Dr. Zul,” katanya.