SUMBAWA BARAT – Koordinator Lapangan Aliansi Masyarakat Anti Mafia Tambang (AMANAT), Boy Burhanuddin mengaku kecewa atas sikap yang dipertontonkan oleh Komisi III DPRD Sumbawa Barat.
Padahal kata Boy Teta sapaan akrabnya, pihaknya sudah hampir satu bulan memasukan surat kepada Komisi III untuk RDPU soal Scrap, Komisi III malah sibuk kunjungan dan bertemu dengan pihak manajemen PT. AMNT.
“Kami sudah bersurat dari tanggal 12 September 2022 lalu, tapi sampai dengan saat ini tidak direspon, Komisi III malah sibuk memperlihatkan kemesraan dengan pihak AMNT, ini ada apa?,” tanyanya.
Boy menegaskan, seharusnya Komisi III lebih memprioritaskan tanggung jawabnya kepada masyarakat, salah satunya permintaan RDPU dengan AMANAT.
“Ada kepentingan apa?, jangan-jangan kami menduga isu kami dijadikan ruang nego untuk oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab yang ada di Komisi III,” geram Boy.
Boy mengingatkan agar Komisi III segera menjadwalkan RDPU dengan AMANAT. Jangan sampai masyarakat berspekulasi negatif dengan sikap yang dipertontonkan.
“Kami masih percaya Komisi III adalah representatif dari wakil rakyat di Kabupaten Sumbawa Barat,maka kami minta segera untuk dijadwalkan bersama pihak terkait,” tegasnya.
Sementara itu, dikonfirmasi awak media ini, Ketua Komisi III DPRD Sumbawa Barat, Sudarli, S.Pd mengatakan, agenda Komisi III saat ini sedang melakukan studi banding ke AMNT, melihat secara langsung sampai sejauh mana progres pembangunan Smelter.
“Kami belum jadwalkan untuk RDPU dengan AMANAT, Insya Allah minggu depan akan dijadwalkan,” singkatnya.
Sebelumnya Ketua DPRD, Kaharuddin Umar sudah mendisposisikan surat permintaan RDPU AMANAT ke Komisi III, dan meminta AMANAT koordinasi langsung kepada ketua Komisi III soal kapan RDPU.