SUMBAWA BARAT – Sejumlah pemuda yang tergabung dalam solidaritas pemuda pencari kerja Sumbawa Barat nekat memasang spanduk yang berisikan ketidak percayaan terhadap lima petinggi PT.Aman Mineral, Rabu (5/10) pagi menjelang subuh.
Mukhlis, ketua aksi sempat berorasi yang mengecam management AMNT yang tidak transparan yang gagal mengakomodir kepentingan lokal. Iapun mengingatkan aparat keamanan dan security perusahaan untuk tidak mencabut spanduk tersebut.
“Saya ingatkan dan meminta agar management dan TNI serta Brimob untuk tidak mencabut spanduk ini. Kami yakin, ini semua bagian dari aksi solidaritas pemuda pencari kerja bagian dari kepentingan masyarakat,” tegasnnya dalam orasinya, di Gate Benete.
Spanduk berukuran besar lantas terpasang persis di pintu utama akses road tambang AMNT, di Benete. Spanduk tersebut bertuliskan kecaman terhadap lima oknum petinggi AMNT yang semakin tertutup. Tidak mengakomodir terhadap kepentingan pekerja yang di black list serta pengusaha lokal yang juga di black list.
Spanduk itu menyerukan indikasi bahwa petinggi AMNT masing masing Rakhmad Makasau, Alex Ramli, Susanto Liem dan Ahmad Salim dan Wudi Raharjo tidak hanya tertutup tapi juga diduga ‘bermain’ dalam mengesploitasi kepentingan lokal. Sehingga menguntungkan kelompok tertentu, dan merugikan kepentingan masyarakat, eks pekerja dan perusahaan lokal.
Solidaritas pemuda ini bahkan meminta agar seluruh kebijakan kontroversial soal pekerja yang di blacklist dan perusahaan lokal untuk segera di hapus. Jika tidak, maka management AMNT sama sekali tidak berpihak dan memiliki fungsi yang menguntungkan kepentingan lokal Sumbawa Barat.