Lembaga survei Olat Maras Institute (OMI) merilis hasil survei mengenai evaluasi kinerja Gubernur NTB Zulkieflimansyah dan Wakil Gubernur NTB Sitti Rohmi Djalillah. Hasilnya, tingkat kepuasan masyarakat NTB terhadap kinerja pasangan yang dikenal dengan duet Zul-Rohmi itu relatif tinggi.
Survei mengangkat tema ‘Tingkat Kepuasan Masyarakat terhadap 3 Tahun Kinerja Gubernur dan Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat Periode 2018-2023’, dengan melihat Visi dan Misi Zulkieflimansyah dan Sitti Rohmi Djalilah
Direktur Eksekutif OMI Miftahul Arzak menyampaikan bahwa survei melibatkan 1200 responden. Tersebar secara proporsional di seluruh kabupaten, kecamatan hingga desa di Provinsi NTB.
Survei menggunakan multistage random sampling dengan margin of error 2,6 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
“Dari hasil survei yang telah kami lakukan menunjukkan bahwa 78,6% responden menyatakan puas dengan kinerja Gubernur NTB Zulkieflimansyah dan Wakilnya ibu Sitti Rohmi Djalillah,” ungkap Miftahul Arzak, dalam keterangan Persnya, Jumat (17/12/2021).
Miftahul Arzak menerangkan, tidak semua bidang dihadirkan dalam survei ini. Bidang yang dipilih hanya yang bersentuhan langsung dan bisa dipersepsikan oleh masyarakat. Setiap bidang diberikan standar penilaian kepuasan masyarakat yang terbagi dalam 4 skala.
“Skala pertama adalah yang rendah atau penilaian terburuk terhadap pelayanan pemerintah dengan nilai 1-1,75. Skala kedua adalah sedang atau merasa cukup dengan pelayanan pemerintah. Skor untuk skala kedua ini berada di rentang 1,76 hingga 2,50,” paparnya.
Terhadap program Samsat pemerintah Provinsi NTB yaitu E-Samsat dan Samsat Delivery, hasil survei mencatat, 49,8% masyarakat telah menggunakan pelayanan Samsat dan sisanya belum. Sehingga, masyarakat yang telah menggunakan pelayanan tersebut cukup tinggi.
“Pengguna layanan Samsat memberi nilai 3,1 terhadap program tersebut. Itu artinya mereka menilai pelayanan Samsat secara umum baik,” ucapnya.
Selanjutnya, penilaian responden terhadap pelayanan pendidikan dilihat dari akses dan kelayakan Sekolah Menengah Atas (SMA) dan salah satu program prioritas Pemprov NTB di bawah kepemimpinan Zul-Rohmi, yaitu mengirim 1000 Putra dan Putri NTB untuk sekolah ke luar negeri.
Responden memberikan nilai 2,68 atau menilai akses ke SMA sudah mudah dijangkau.
“Begitu juga dengan kelayakan infrastruktur yang mendapatkan nilai 3,1 atau responden menilai SMA di sekitarnya telah layak digunakan untuk kegiatan belajar mengajar,” tutur Miftahul Arzak.
Ia mengatakan, untuk program posyandu, masyarakat menilai positif kinerja tim di lapangan. Menurut Miftahul, mssyarakat memberikan nilai 3,16 atas pelayanan yang diberikan.
Sementara untuk penanganan Covid-19, secara umum, 95,8% masyarakat menilai mendapatkan pengetahuan baru terkait sosialisasi yang dilakukan pemerintah tentang penanganan dalam penyebaran Covid-19.
“Sebanyak 91,4% masyarakat NTB menyatakan sosialisasi sebelum pemberian vaksin dapat memberikan ketenangan dalam menghadapi Covid-19,” imbuhnya.
Terkait penjagaan lingkungan, hasil survei menunjukkan masih menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah Provinsi NTB. Responden memberikan nilai 2,36 atau menilai program tersebut tidak berhasil diterapkan di sekitar masyarakat.
“Begitu juga dengan perlindungan hutan, mendapatkan nilai 2,56. Program penjagaan lingkungan dinilai perlu menjadi salah satu prioritas utama Pemerintah Provinsi NTB,” ujarnya.
Dalam bidang peningkatan kesejahteraan dan kemandirian masyarakat, responden memberikan nilai 3 pada keseriusan pemerintah meningkatkan usaha kecil menengah.
Untuk program desa wisata yang baru-baru ini mulai digencarkan juga mendapatkan penilaian positif dari responden.
“Responden memberikan nilai 2,74. Program Desa Wisata tersebut dinilai berhasil meningkatkan ekonomi, sosial dan kesejahteraan masyarakat sekitar,” jelasnya.
Kemudian, hasil survei terhadap pengaduan dan informasi publik. Masyarakat menilai 2,91 informasi yang ditampilkan di laman pemerintah Provinsi NTB jelas dan mudah dipahami.
Menurut Miftahul Arzak, walaupun masih sedikit yang mengakses atau 26,2% pada informasi pembangunan, namun masyarakat menilai informasi tersebut telah jelas dan mudah dipahami yang ditampilkan di website pemerintah atau di media-media lainnya.
Begitu juga dengan media tempat pengaduan masyarakat. Dalam memberikan pengaduan masyarakat memberikan nilai 2,86 atau mudah dalam menyampaikan pengaduan, dan menilai 2,92 terkait kecepatan dalam merespon pengaduan serta memberikan nilai 2,95 terhadap pemerintah dalam menyelesaikan pengaduan tersebut.
“Fakta yang cukup menarik, 67,5% masyarakat menilai bahwa pendekatan pemerintah lewat agenda turun ke lapangan menjadi angin segar bagi masyarakat. Sebab, dengan cara ini masyarakat NTB langsung dapat memberikan pengaduan,” kata Miftahul Arzak, ketika memaparkan hasil survei Olat Maras Institute terhadap kinerja duet Gubernur NTB Zulkieflimansyah dan Wakil Gubernur NTB Sitti Rohmi Djalillah. (*)