MATARAM – Penularan Covid-19 makin mengganas. Tidak pandang profesi. Bahkan sejumlah anggota DPRD NTB dinyatakan positif Corona.Akibat itu semua beberapa agenda dan kegiatan penting lainnya harus ditunda. Dan guna menghindari dampak buruk yang lebih luas kantor DPRD akhirnya ditutup sementara.
Sekretaris DPRD NTB Mahdi Muhammad membenarkan perihal tersebut, ia menyebutkan bahwa kantor para anggota wakil rakyat tersebut ditutup sementara waktu selama pemberlakuan PPKM darurat di Kota Mataram.
“Ya untuk kantor anggota DPRD di lokcdown dulu sementara waktu berlakunya PPKM darurat. Jadi tidak ada anggota dewan yang masuk kantor,” ujarnya.
Dengan penutupan tersebut maka dipastikan tidak ada aktivitas kegiatan apapun yang dilakukan oleh para anggota wakil rakyat. Rapat-rapat pun juga dipastikan ditiadakan. Para anggota dewan bekerja dari rumah.
“Tidak ada kegiatan anggota, rapat-rapat ditunda dulu sampai selesai PPKM darurat ini,” ujarnya.
Lockdown kantor DPRD Provinsi NTB tersebut tidak saja karena lantaran mengikuti aturan PPKM, tetapi juga untuk mengurangi resiko penularan Covid-19. Sebab diketahui beberapa waktu lalu terdapat sejumlah anggota DPRD yang positif terpapar Covid-19.
“Dalam waktu satu Minggu yang lalu memang ada dua orang anggota yang positif Covid-19. Mereka sedang dalam perawatan, tapi dipastikan kondisinya diinformasikan semakin membaik. Baru itu saja yang terkena, anggota yang lain sehat semua,” ungkapnya.
Meskipun 100 persen angggota DPRD NTB diliburkan, akan tetapi untuk pegawai Sekretariat dewan tetap ada yang masuk sesuai dengan peraturan PPKM darurat hanya diperbolehkan sebanyak 25 persen dari total pegawai. Sementara sisanya mereka diperkenankan bekerja dari rumah.
Pantauan media ini pada Selasa 13 Juli 2021 di Kantor DPRD Provinsi NTB memperlihatkan bahwa kantor tersebut ditutup total. Hanya terdapat beberapa penjaga keamanan yang menjaga pintu gerbang kantor yang dalam posisi terkunci. Diatas gerbang ditulis bahwa kantor tersebut sedang di lokcdown selama masa pemberlakuan PPKM darurat.