SUMBAWA BARAT – Lomba Kampung Sehat Nurut Tatanan Baru (NTB), yang diselenggarakan Polda Nusa Tenggara Barat (NTB) mendekati babak akhir. Sebanyak 6 desa akan bersaing di babak final.
“Tim penilai tingkat Provinsi sudah terjun ke 10 kabupaten/kota di wilayah NTB. Dengan selesainya tugas tim penilai tingkat provinsi di seluruh kabupaten/kota, telah mendapatkan 6 nominator terbaik Lomba Kampung Sehat,” kata Kabid Humas Polda NTB, Kombes Artanto dalam siaran pers pada Jumat (6/11/2020).
Keenam desa yang lolos ke babak final adalah Desa Kembang Kuning (Lombok Timur), Desa Perenek (Sumbawa), Desa Mura (Sumbawa Barat), Kelurahan Dasan Cermen (Mataram), Desa Genggelang (Lombok Barat) dan Desa Pesanggrahan (Lombok Timur).
“Penilaian tentunya dari segi prestasi desa itu, apa yang diupayakan desa itu selama pandemi COVID-19, kekompakan warganya, inovasinya. Seperti misalnya Desa Mura yaitu melaksanakan program dengan penguatan Dasawisma, melakukan perilaku hidup bersih dan sehat, membuat taman-taman desa sebagai tempat bermain warga Desa Mura agar tidak bermain keluar untuk mencegah COVID-19 dan sebagai tempat berjualan UMKM yang ada,” ujar Kombes Artanto.
Artanto menuturkan untuk mengapreasiasi semua pihak yang memeriahkan lomba ini, panitia akan memilih bupati, kapolres, dandim, kadis, camat, kapolsek, danramil, kades/lurah, bhabinkamtibmas dan babinsa terbaik dari 10 kabupaten/kota.
“Panitia juga akan menilai tempat ibadah, pasar dan tempat wisata terbaik,” ucap Artanto.
Artanto menyampaikan Lomba Kampung Sehat NTB akan berakhir pada Senin (9/11/2020) besok. Panitia akan mengumumkan tiga pemenang yakni juara 1, 2 dan 3 di Hotel Killa Senggigi Beach.
Diketahui, Polda NTB menggandeng Pemprov NTB dan Korem 162/Wira Bhakti mengadakan lomba dengan tujuan membuat gerakan lawan Corona (COVID-19) yang masif di tingkat desa. Lomba itu bertema ‘Kampung Sehat: Nurut Tatanan Baru (NTB)’.
“Kami sengaja mendesain program ini dalam bentuk lomba. Karena, lomba adalah metode terbaik untuk mengajak masyarakat terlibat aktif dalam upaya-upaya melawan COVID-19. Kami sadar bahwa program intervensi terhadap COVID-19 sebaik apa pun, tidak akan berhasil tanpa partisipasi masyarakat,” kata Kapolda NTB Irjen Mohammad Iqbal dalam keterangan tertulis, Jum’at kemarin (19/6/2020).
Iqbal mengatakan setiap daerah di NTB memiliki kultur serta karakter masing-masing. Sehingga tiap desa memiliki cara masing-masing dalam mencegah terjadinya penularan Corona di lingkungan mereka.
“Tiap daerah punya kulturnya masing-masing. Sehingga, juga tak mungkin untuk mendesain satu mitigasi yang kemudian diterapkan secara kaku di masing-masing daerah. Partisipasi masyarakat dan kultur daerah yang berbeda-beda itulah kata kuncinya. Sehingga lahirlah Lomba Kampung Sehat: Nurut Tatanan Baru,” ujar Iqbal.(SP)