SUMBAWA BARAT – Maraknya isu yang beredar di masyarakat bahwa salah satu pasangan calon melakukan manuver politik dengan memborong Partai Politik (Parpol) untuk menjegal calon lain agar tidak bisa mencalonkan diri, dibantah oleh bakal calon Bupati KSB HW Musyafirin.
Perkembangan H. Firin sapaan akrab Dr. Ir. H. W Musyafirin, MM menjelang Pilkada Desember 2020 mendatang memang mengundang ribuan mata untuk mengawasi setiap gerak dan langkahnya. Tak terkecuali Bawaslu dan pihak pengawas lainnya.
Ia semakin menjadi populer. Setiap pemberitaannya di media massa, menjadi pembahasan pro dan kontra. Dia semakin menjadi ‘luar biasa’ saat pemberitaannya soal program-program daerah diseret ke media sosial untuk dibahas bahkan di Bully. Dinilai tidak merakyat bahkan dianggap gagal dalam setiap program yang digulirkan. Oleh yang benci maupun yang senang.
Banyak hal yang disampaikan malam itu. Mulai dari kemungkinan dirinya akan melawan kotak kosong di Pilkada, soal kehidupan baru (New Normal) pasca pandemi Covid-19, soal program pembangunan yang kembali akan dipertajam hingga ke soal partai Nasdem memutuskan arah dukungan kepada bakal calon petahana, HW Musyafirin – Fud Syaifuddin di pilkada KSB. Ia juga meluruskan soal berselewerannya isu, bahwa dirinya telah melakukan manuver politik dengan memborong Partai Politik (Parpol).
Menurutnya, tidak ada istilah “borong” partai dalam politik mengingat seluruh kandidat bakal calon Bupati dan Wakil Bupati memiliki hak dan kesempatan yang sama dalam mendapatkan simpati dan dukungan partai.
“Tidak ada istilah “borong” partai. Karena sebelum partai menentukan dukungan, mereka terlebih dahulu melakukan pembahasan dan rapat internal serta survey ke masyarakat untuk mengetahui elektabilitas dan popularitas masing-masing kandidat sebelum menentukan dukungan,” kata H. Firin di acara kunjungan silaturrahmi masyarakat Desa Beru Kecamatan Brang Rea, di Markas Central, Jl. Lintas Taliwang-Jereweh, Selasa malam (11/08).
Jadi, seluruh kandidat memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan dukungan. Hanya bagaimana masing-masing kandidat melakukan pendekatan dan lobi politik dengan partai untuk mengusung dalam Pilkada, dan yang lebih penting adalah visi misi yang diusung harus juga sejalan dengan partai politik.
“Perlu juga diingat, Partai politik itukan ingin mendukung dan mengusung calon yang memiliki kemungkinan menang besar. Tidak mungkin Partai Politik akan bertaruh mendukung Bacalon yang memiliki kemungkinan kecil untuk menang,” jelasnya.
Tak terasa waktu pun terus berjalan, tibalah saatnya H. Firin menutup pembicaraannya. Ia berharap, ditahapan Pilkada yang sudah berjalan ini, masyarakat harus senantiasa dapat menjaga stabilitas Kamtibmas tetap kondusif.
” Walaupun Pilkada itu panas, kondusifitas daerah harus tetap terjaga. Jangan buat penekanan apa-apa. Utamakan kesopanan, santun dan ramah,” demikian H. Firin.(SP-01)