oleh

Seribuan Massa Brang Rea Siap Antar Firin – Fud Daftar ke KPU

BRANG REA – Dukungan terhadap pasangan Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati, DR. Ir. H. W. Musyafirin, MM – Fud Syaifuddin, ST untuk kembali memimpin Bumi Pariri Lema Bariri (Paleba) terus menjamur di Kabupaten Sumbawa Barat. Terbukti, dalam hitungan hari, ratusan koordinator relawan pasangan tersebut sudah terbentuk di delapan wilayah setempat.

Diawali di Kecamatan Brang Rea, Kordinator relawan Firin – Fud sudah dibentuk hingga di sembilan desa yang ada.

” Ya, antusias warga Brang Rea untuk menjadi relawan pasangan Firin – Fud sangat tinggi. Banyak sekali yang menawarkan diri, tapi untuk menjadi kordinator kita tetapkan 5 orang per desa. Tetapi untuk menjadi relawan tidak ada batasnya,” ujar Kordinator Kecamatan Brang Rea, M.Zain, sesaat setelah melaksanakan Rapat Koordinasi bersama ratusan relawan F3 di Gedung serba guna “Jasa Sia” Desa Tepas Sepakat Kecamatan Brang Rea, Selasa malam ( 1/9)

Kordinator Relawan yang sudah terbentuk itu terang M. Zain sepakat mendukung pasangan Firin – Fud. Keduanya diyakini telah mewakili model kepemimpinan yang merakyat, visioner dan milenial. Model kepimpinan itu bahkan dinilai sebagai modal pokok untuk kembali melanjutkan dinamika pembangunan Sumbawa Barat yang sudah demikian tertata.

” Jadi, bagi kami relawan, kemenangan Firin – Fud di Kecamatan Brang Rea akan sangat bergengsi. Pada Pilkada sebelumnya Firin – Fud kalah, namun untuk kali ini, target kami menang telak, meski harus melawan kotak kosong,” cetusnya.

M. Zain juga menyatakan jika saat ini pihaknya tengah mematangkan jumlah massa yang akan turun mengiringi pendaftaran pasangan Firin – Fud pada Jumat, ( 4/9). Kurang lebih seribuan orang dari sembilan desa yang ada diperkirakan akan ikut mengantarkan pasangan berjagon Bersatu, Berjuang dan Menang tersebut ke kantor KPU Taliwang.
Massa yang bakal ikut mengantar adalah para relawan yang sudah siap memberikan dukungannya, namun dimungkinkan ada juga massa yang datang dengan inisiatif sendiri.

” Tempat kumpul massa sudah kita putuskan di dua titik, yakni di Desa Tepas Sepakat dan Desa Beru. Lalu massa akan bergerak menuju Kota Taliwang, menuju titik kumpul yang sudah diputuskan Koordinator Relawan Kabupaten yakni, di alun – alun Kota Taliwang,” bebernya.

Sementara itu, Kondi Pratama selaku perwakilan koalisi partai pendukung dari Partai Kebangkitan Bangsa ( PKB ) yang hadir dikesempatan itu mengaku bangga dengan telah dibentuknya Kordinator Relawan Desa di Kecamatan Brang Rea.

Ia berharap nantinya para relawan tersebut dapat bekerja semaksimal mungkin untuk memenangkan paket Firin – Fud, meski harus melawan kotak kosong.

” Optimisme untuk meraih kemenangan harus dapat diraih. Pergunakan hak suara dengan sebaiknya, jangan biarkan kotak kosong menang, “tegasnya.

Bukan hanya sekedar mendukung, Kondi juga meminta agar para relawan untuk mampu menciptakan dan menghadirkan nuansa yang konstruktif dan produktif dengan menyajikan model dukungan yang sarat pesan membangun bagi pasangan Firin – Fud.

” Nuansa itu sangat penting karena bagaimanapun, tujuan akhir dari sebuah dukungan itu tentu karena kita ingin Kabupaten Sumbawa Barat secara keseluruhan harus mampu melompat lebih jauh lagi,” paparnya.

Senada dengan hal tersebut, Nurjannah, perwakilan koalisi partai pendukung dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mengungkapkan, besarnya animo masyarakat untuk terlibat menjadi relawan pasangan Firin – Fud adalah bentuk dukungan bersama untuk memenangkan paket tersebut di Pilkada, 9 Desember mendatang.

” Malam ini adalah awal perjuangan kita bergerak bersama. Mari ajak seluruh keluarga dan tetangga kita untuk terus bersama dalam barisan perjuangan memenangkan paket Firin- Fud,” ujarnya.

Nurjannah memberikan semangat agar para relawan jangan pernah ragu dengan perjuangan yang akan dilakukan, karena hal itu adalah sebuah harapan yang diinginkan masyarakat.

” Setiap koordinator desa yang sudah dibentuk ini segera bergerak. Relawan harus bisa menjadi penyambung lidah, terutama di wilayah Brang Rea ini. Inventarisasi masalah, untuk kemudian disampaikan kepada koordinator Kecamatan. Ini untuk memastikan fungsi kordinator itu benar-benar solid dan terarah,” demikian Nurjannah. (SP)