oleh

Bupati Apresiasi Masyarakat Jereweh

SUMBAWA BARAT – Bupati Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), Dr. Ir. H. W. Musyafirin, MM berkesempatan membuka acara Workshop Peningkatan Kapasitas Guru Tentang Belajar Dari Rumah (BDR). Kegiatan yang dilaksanakan di Gedung Sasai Ate Desa Beru, Kecamatan Jereweh diikuti oleh para Guru TK/Paud, Guru SD, SMP dan SMA gugus 1 Kecamatan Jereweh.

Turut hadir bersama Bupati, Kepala Dinas Dikbud, Kepala Dinas Kesehatan, dan Camat Jereweh. Hadir pula pada kesempatan tersebut Anggota DPRD KSB dari Dapil III yaitu Sudarli, Abdul Haman, dan H Riyadi, SE.

Dalam sambutannya, Bupati HW Musyafirin menyampaikan apresiasi yang tinggi terhadap masyarakat kecamatan Jereweh, karena hingga hari ini tidak ada satu pun warga yang terpapar Covid-19 di KSB yang berasal dari Kecamatan Jereweh. Itu salah satu bentuk dari wujud kesadaran dan kekompakan masyarakat Jereweh dalam menghadapi wabah tersebut.

Bupati Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), Dr. Ir. H. W. Musyafirin, MM

“Saya salut dengan kekompakan yang ditunjukkan oleh masyarakat Jereweh, saya berharap Kecamatan lainnya dapat mengikuti jejak kecamatan Jereweh”. Ungkap H. Firin sapaan akrab Bupati KSB.

H. Firin juga menegaskan tentang betapa besarnya peran STBM yang telah mampu menjadi faktor keberhasilan masyarakat dalam menghadapi Covid-19.

“Saya menyampaikan hal ini bukan berlebih-lebihan, tetapi memang kenyatan dilapangan bahwa keberadaan program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) yang telah diterapkan oleh Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat telah berkontribusi besar dalam menghadapi Covid-19 di KSB”. Katanya.

Ia juga menyampaikan bahwa KSB sudah sukses menerapkan pilar pertama yaitu Stop Buang Air Besar Sembarangan, dan Saat ini sedang memperkuat dua dari lima pilar STBM yaitu pilar ke-dua cuci tangan pakai sabun, dan pilar ke-tiga pengelolaan air minum dan makanan yang bersih.

Proses yang sudah berjalan saat ini sangat berpengaruh terhadap pembentukan pola hidup bersih dan sehat serta turut meningkatkan daya tahan tubuh masyarakat. “Ini penting untuk kita lakukan, karena tidak mungkin kita selalu mengambil tindakan mengisolasi masyarakat ketika terpapar Covid-19. Kita harus bisa hidup berdampingan dengan Covid-19, dan itu dapat terlaksana jika lima pilar STBM bisa kita laksanakan dan mentaati protokol kesehatan Covid-19,” Ungkapnya.

Terkait pelaksanaan kegiatan Workshop, Bupati berpesan kepada panitia dan peserta agar yang paling ditekankan dalam pelaksanaan protokol Covid-19 dalam sektor pendidikan adalah cuci tangan pake sabun, jaga jarak, dan hindari keramaian.

“Yang terpenting dari jaga jarak yaitu menghindari kontak langsung. Walaupun jaraknya berjauhan tetapi kalau tetap terjadi kontak langsung itu tidak ada artinya. Demikian juga para pelaku perjalanan jauh agar tetap memperhatikan itu semua,” ungkapnya.

H. Firin berharap agar dalam pelaksanaan BDR nantinya lebih menekankan pada penalaran, pembangunan karakter siswa. Para guru harus bisa menggunakan modul-modul yang sudah ada. Para penyelenggara pendidikan di masa covid-19 ini harus mengenali medan dengan baik. Melakukan orientasi terhadap mana yang boleh dan mana yang tidak boleh dilakukan atau diterapkan, sehingga apa yang menjadi harapan dalam penyelenggaraan pendidikan dapat sesuai dengan harapan.

Pelaksanaan Workshop

Ratusan peserta Workshop, memadati ruangan Gedung Sasai Ate Desa Beru-Jereweh. Peserta yang terdiri dari Guru TK/Paud, SD, SMP, SMA Gugus 1 Kecamatan Jereweh akan mengikuti kegiatan Workshop Peningkatan Kapasitas Guru Tentang Belajar Dari Rumah (BDR).

Dalam sambutannya Hadnan selaku ketua panitia pelaksana kegiatan menyampaikan bahwa kegiatan tersebut dilaksanakan sebagai bentuk ketaatan terhadap anjuran dari Pemerintah Pusat tentang bagaimana penyelenggaraan pendidikan selama masa Covid-19. Juga dibahas bagaimana para karyawan pendidikan mampu mengetahui dan menguasai aplikasi-aplikasi yang berkaitan dengan mekanisme Belajar Dari Rumah (BDR).

Disampikan Hadnan, bahwa Gugus 1 Kecamatan Jereweh sebenarnya sudah jauh-jauh hari memngantisipasi bagaimana melaksanakan aktifitas belajar mengajar dengan menggunakan kurikulum darurat, bahkan sebelum Pemerintah Pusat mengeluarkan surat edaran.

“Kami di Kecamatan Jereweh telah sejak awal menerapkan kurikulum darurat untuk mengantisipasi kondisi selama masa Covid-19”, dan saat ini, gugus 1 Kecamatan Jereweh adalah satu-satunya yang mendapatkan pengesahan Standar Operasional Prosedur (SOP) dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sumbawa Barat. Penetapan SOP tersebut tentu akan mendorong karyawan pendidikan untuk dapat meningkatkan kemampuan di bidang IT agar kurikulum yang terapkan nantinya dapat berjalan dengan lancar”.

Terkait pelaksanaan kegiatan, Hadnan menyampaikan bahwa para peserta sangat antusias untuk mewujudkan kegiatan ini dan hampir 100 % dari target kepesertaan terpenuhi.

“Ini sebagai bentuk wujud dukungan para guru dan karyawan pendidikan yang ada di gugus 1 Kecamatan Jereweh mendukung peningkatan mutu pendidikan di KSB, oleh karenannya kami meminta kepada bapak Bupati untuk dapat melanjutkan upaya peningkatan mutu pendidikan di Kabupaten Sumbawa Barat,” ungkap Hadnan di akhir sambutannya.(SP)