SUMBAWA BARAT – Sekitar 60 Truk pengangkut Batu Bara dari Pelabuhan Dermaga Benete menuju PLTU Kertasari, Sumbawa Barat, melakukan aksi mogok kerja di Pelabuhan Benete, Kecamatan Maluk, Kabupaten Sumbawa Barat (KSB).
Aksi mogok kerja tersebut dipicu soal pemutusan kontrak sepihak yang diduga dilakukan PT. Elang Indo Perkasa kepada pihak Tracking yaitu Paguyuban Truk Pelabuhan Benete.
“Mogok kerja sopir truk pengangkut batu bara berlangsung dari pukul 08.00.Wita pada minggu 4 Desember 2022 sampai dengan tanggal 5 Desember 2022 sekitar Pukul 12.00 wita berhenti berkat adanya negosiasi yang dilakukan oleh MPC PP KSB. Dan saat ini truk batu bara sudah berjalan seperti biasa sambil menunggu proses negosiasi bersama Ketua penguyuban truk dan pihak Manajemen PT Elang” kata Ketua Paguyuban Truk Pelabuhan Benete, Dedi Ahmadi kepada wartawan, Senin, (5/12/22) kemarin.
Pria asal Brang Rea yang akrab disapa Dedi itu menegaskan, dirinya akan tetap melakukan mogok kerja sampai ada kejelasan dan kesepakatan dari pihak PT. Elang Indo Perkasa soal kontrak yang telah berjalan.
“Padahal penawaran kerjasama dari PT. Elang Indo Perkasa melalui Manager PT. Elang, Dewi, yang saat itu meminta untuk membuat penawaran kerjasama dengan Tracking, tapi malah yang terjadi kontrak diputus secara sepihak,” bebernya.
Dedi berharap kepada pihak PT. Elang agar apa yang sudah menjadi kesepakatan seperti yang tertuang dalam kontrak bisa dilanjutkan lagi. Karena dirinya selaku putra lokal berharap dapat diberdayakan oleh perusahaan.
“Sebelum ada itikad baik dan kesepakatan dari PT. Elang, truk yang menjadi mitra Paguyuban Truk Pelabuhan Benete akan tetap melakukan aksi mogok kerja,” tandas Dedi.
Untuk diketahui, PT. Elang Indo Perkasa selaku pemenang tender Batu Bara melakukan perjanjian dengan Tracking Paguyuban Truk Pelabuhan Benete dari tanggal 4 Februari 2022 sampai dengan seluruh kegiatan pembongkaran Batu Bara dari kapal oleh pihak kedua yaitu Tracking dianggap selesai.